Cendawan Laut Asosiasi Spons dan Penentuan Daya Inhibisi dan Kinetika Inhibisinya Terhadap Lipase Pankreas secara In Vitro

Abstract

Spons hidup berasosiasi dengan cendawan laut. Cendawan yang berasosiasi dengan spons menghasilkan metabolit sekunder yang digunakan oleh kedua organisme tersebut untuk bertahan hidup pada habitat ekstrim. Senyawa metabolit yang dihasilkan oleh cendawan laut yang berasosiasi dengan spons dilaporkan sebagai sumber baru obat-obatan untuk mengatasi mikrob patogen yang resisten terhadap berbagai jenis obat (multidrug resistant), penyakit infektif dan penyakit degeneratif. Namun penelitian terhadap cendawan laut dan potensinya sebagai sumber obat-obatan di Indonesia belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini mempelajari isolat cendawan laut asosiasi spons dan mengkaji potensinya sebagai sumber penghasil senyawa metabolit inhibitor lipase pankreas untuk pengembangan obat anti obesitas serta mengidentifikasi senyawa aktifnya. Penelitian dilakukan dimulai dengan pengambilan sampel spons dari Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Isolasi cendawan dari spons dilakukan dengan metode isolasi langsung. Isolat cendawan selanjutnya diidentifikasi secara morfologi kemudian ditapis kemampuannya sebagai inhibitor lipase pankreas. Cendawan potensial kemudian diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi dan molekuler menggunakan sekuen DNA daerah ITS rDNA. Selanjutnya dilakukan produksi dan fraksinasi ekstrak kasar berdasarkan kepolarannya dari isolat potensial. Uji inhibisi lipase pankreas dilakukan dengan mengukur nilai IC50 dan kinetika inhibisi dari ekstrak dan fraksi ekstrak cendawan potensial menggunakan spektrofotometri. Selanjutnya fraksi aktif sebagai inhibitor lipase pankreas dianalisis menggunakan LC-MS/MS QTOF untuk mengetahui karakter dan struktur dari senyawa aktif yang berpotensi. Sebanyak delapan belas isolat cendawan berhasil diisolasi. Tiga dari delapan belas isolat cendawan laut memiliki aktivitas inihibisi lipase pankreas. Tiga cendawan tersebut diidentifikasi sebagai Purpureocillium lilacinum ET1-C2M, Aspergillus hortai ET1-C2C dan Aspergillus sp. DT1-64. Purpureocillium lilacinum ET1-C2M memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dan dipilih untuk analisis lebih lanjut. Ekstrak kasar P. lilacinum ET1-C2M menunjukkan 50% penghambatan pada kisaran 250-500 µg/mL. Fraksi kelima ekstrak etil asetat menunjukkan penghambatan tertinggi sebesar 93,41% dengan IC50 sebesar 220.60 µg/mL. Fraksi aktif menghasilkan peningkatan konstanta Michaelis-Menten (KM) dari 2.02mM menjadi 5.47mM dan penurunan nilai Vmax dari 388.8mM/menit menjadi 382.62mM/menit. Perubahan Vmax yang tidak signifikan dan peningkatan nilai KM menunjukkan bahwa fraksi aktif memiliki sifat daya hambat kompetitif. Identifikasi metabolit dengan LC-MS/MS QTOF didapatkan 33 senyawa teridentifikasi dengan tiga senyawa yaitu galangin, kaemferol, dan quercetin dimungkinkan berperan dalam inhibisi lipase pankreas.