Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108256
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDharmawan, Arya Hadi-
dc.contributor.advisorAgusta, Ivanovich-
dc.contributor.authorAnugerah, Tirta-
dc.date.accessioned2021-08-09T05:39:34Z-
dc.date.available2021-08-09T05:39:34Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108256-
dc.description.abstractMata pencaharian rumah tangga nelayan dipengaruhi oleh kondisi ekosistem laut, sehingga apabila terjadi sedikit guncangan terhadap stabilitas ekosistem laut maka akan mempengaruhi sistem penghidupan nelayan secara keseluruhan. Kegiatan penambangan timah laut dalam setiap operasinya telah mengakibatkan degradasi ekosistem pesisir dan laut dan selanjutnya memberikan guncangan pada mata pencaharian nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis seberapa besar kerentanan penghidupan yang dihadapi rumah tangga nelayan yang ekosistemnya mengalami degradasi; 2) menganalisis struktur nafkah rumah tangga nelayan yang sumber daya alamnya terdegradasi; dan 3) mengidentifikasi bentuk strategi nafkah yang dijalankan rumah tangga nelayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran, yaitu dengan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan bantuan kuesioner kepada 20 rumah tangga nelayan alat tangkap jaring tangsi dan 20 rumah tangga nelayan alat tangkap jaring gombang. Data kualitatif diperoleh dengan bantuan wawancara kepada nelayan dan aparatur pemerintah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Medang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April tahun 2020. Peniliaian Livelihood Vulnerability Index (LVI) yang telah dilakukan kepada kedua kelompok nelayan, diperoleh bahwa nilai kerentanan rumah tangga nelayan tangsi sebesar – 0.047, sementara nilai kerentanan rumah tangga nelayan gombang sebesar + 0.02. Nilai LVI tersebut menunjukkan rumah tangga nelayan tangsi relatif lebih resilien dibandingkan nelayan gombang. Kehidupan nelayan tangsi lebih baik karena memiliki modal nafkah lebih beragam sehingga lebih banyak pilihan modal yang dapat diakses untuk menunjang kehidupan mereka dalam menghadapi masalah yang terjadi akibat perubahan lingkungan. Misalnya, mereka memiliki alat tangkap lebih beragam (modal fisik), mereka memiliki pekarangan yang dapat dimanfaatkan dan mereka memiliki area fishing ground yang dapat diakses selain perairan pantai (modal alam). Rumah tangga nelayan gombang Desa Tanjung Medang sumber nafkahnya sangat tergantung pada hasil laut, dimana 79 % dari komposisi nafkah berasal penjualan hasil tangkapan. Sementara komposisi nafkah nelayan tangsi lebih heterogen. Penelitian ini juga menunjukkan rumah tangga nelayan gombang memiliki nominal pendapatan tiga kali lebih besar dibanding nelayan tangsi, apabila dibandingkan dengan hasil penilaian LVI dapat disimpulkan tingginya pendapatan tidak menjamin rumah tangga nelayan dapat resiliensi. Rumah tangga nelayan dapat resilien bila penghidupanya tidak tergantung pada satu sumber nafkah dan dapat mengoptimalkan kapasitas yang ada dalam rumah tangga dalam mendiversifikasi nafkah. sehingga bila salah-satu sumber nafkah terancam, masih ada sumber nafkah lain sebagai penyokong. Rumah tangga nelayan dalam menghadapi ketidakpastian nafkah akibat terdegradasinya ekosistem laut mereka, nelayan merespon dengan melakukan berbagai strategi agar tetap dapat bertahan hidup. Strategi nafkah yang dibentuk nelayan berasal dari kemampuan dalam memanfaatkan dan mengakses modal nafkah yang mereka miliki. Rumah tangga nelayan tangsi menggunakan alat tangkap tambahan, yaitu pancing rawai dan melakukan penangkapan lebih jauh sampai Pulau Burung dan Pulau Batu, agar mendapatkan peluang ekonomi lebih baik. Mereka pun berusaha keras mencari pilihan sumber nafkah dibidang pertanian dengan belajar memanfaatkan lahan pekarangan yang dimiliki untuk ditanami pohon kelapa, agar mendapatkan sumber nafkah baru. Sementara, rumah tangga nelayan gombang melakukan pinjaman agar produksi perikanan terus berjalan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKerentanan Penghidupan Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus Desa Tanjung Medang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDegradasi lautid
dc.subject.keywordkerentananid
dc.subject.keywordnelayanid
dc.subject.keywordsistem penghidupanid
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Prakata, lembar pengesahan dan daftar isi.pdf
  Restricted Access
Cover3.25 MBAdobe PDFView/Open
I353170071_Tirta Anugerah.pdf
  Restricted Access
Fullteks17.33 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.