Religiusitas, KDRT, dan Kesejahteraan Subjektif pada Keluarga Ibu Bekerja Informal selama Pandemi Covid-19

Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak pada kesejahteraan subjektif keluarga serta kualitas perkawinan.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara religiusitas dan perilaku kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesejahteraan subjektif keluarga selama pandemi Covid-19. Penelitian ini melibatkan 100 ibu yang berasal dari keluarga utuh yang bekerja di sektor informal dan berdomisili di Jabodetabek. Penelitian ini dengan desain cross sectional study. Pemilihan contoh dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian lebih dari separuh (56%) tingkat religiusitas keluarga responden termasuk dalam kategori sedang. Sebesar lima puluh persen keluarga memiliki kesejahteraan subjektif dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, KDRT memiliki rata-rata indeks sebesar 3,37 persen yang menunjukkan bahwa keluarga yang melaporkan mengalami KDRT lebih sedikit jika dibandingkan dengan keluarga yang melaporkan tidak mengalami KDRT. Berdasarkan analisis korelasi, lama bekerja istri per hari berhubungan negatif signifikan dengan kesejahteraan subjektif keluarga dan berhubungan positif signifikan terhadap KDRT. Berdasarkan analisis regresi religiusitas keluarga berpengaruh positif terhadap kesejahteraan subjektif, sedangkan KDRT berpengaruh negatif terhadap tingkat kesejahteraan subjektif keluarga. Hasil penelitian ini terbatas pada pengukuran perlakuan suami kepada istri sedangkan perlakuan istri kepada suami tidak diukur pada penelitian ini sehingga potret terkait KDRT belum lengkap

Covid-19 pandemic has an impact on family subjective well-being and quality of marriage. This study aims to analyze the influence between religiosity and domestic violence behavior on the subjective well-being of families during the Covid-19 pandemic. This study involved 100 mothers who work in the informal sector and are domiciled in Jabodetabek. This research is a cross sectional study design. Sample selection by purposive sampling technique. Based on the results of the study, more than half (56%) of the respondents' family religiosity levels were in the medium category. Fifty percent of families have subjective well-being in high category. Based on the results of the study, domestic violence has an average index of 3,37 percent which indicates that families who report experiencing domestic violence are less than those who report not experiencing domestic violence. Based on the correlation analysis, the wife's length of work per day was significantly negatively related to the subjective well-being of the family and significantly positively related to domestic violence. Based on the regression analysis, family religiosity has a positive effect on subjective welfare, while domestic violence has a negative effect on the level of family subjective welfare. The limited is measuring the treatment of husbands to their wives while the treatment of wives to husbands is not measured in this study so the portrait of domestic violence is not complete