Aktivitas Antibakteri Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) terhadap Isolat Escherichia coli dari Kucing Secara In Vitro

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frustescens L.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia, dan diketahui memiliki banyak fungsi selain sebagai makanan. Penggunaan bahan tanaman herbal sebagai pengobatan alternatif sudah banyak digunakan sejak lama. Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif yang merupakan flora normal usus manusia maupun hewan. Namun, dalam beberapa keadaan dapat menimbulkan penyakit yang cukup serius. Resistensi bakteri terhadap berbagai jenis obat menjadi suatu masalah yang cukup serius bagi dunia kedokteran hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas antibakteri dari ekstrak cabai rawit terhadap isolat E. coli dari kucing secara in vitro. Ekstrak cabai rawit dibuat dengan metode maserasi dan pelarut etanol 96% dan pengujian antibakteri dengan metode difusi sumur. Didapatkan hasil bahwa ekstrak cabai rawit memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah terhadap isolat E. coli asal kucing yang dilakukan secara in vitro.

Bird’s eye chilli (Capsicum frutescens L.) is a plant that is can be found a lot in Indonesia and known has many other uses than just for food. Herbal plant has been used as an alternative medicine for a long period of time. Escherichia coli is a Gram-negative bacteria which a normal flora of human’s and animal’s gut. But in some condition, it can cause serious disease. Multidrug resistance is a serious problem to veterinary medicine. This study aimed to provide the in vitro antibacterial activity of bird’s eye chilli extract against E. coli isolate from cats. Extraction of bird’s eye chilli done by maseration with ethanol 96% as solvent, and the antibacterial test done by using well diffusion method. The result form this study is the extract of bird’s eye chilli has weak antibacterial activity against E. coli isolate from cat.