Efektivitas Antibakteri Nanoemulsi Eucalyptus citriodora Terhadap Escherichia coli ATCC® 25922™

Abstract

Penerapan obat herbal yamg menggunakan zat bioaktif dan ekstrak tanaman atau fitofarmasi dibatasi oleh rendahnya kelarutan, permeabilitas, dan ketersediaan hayati. Penerapan nanoteknologi dianggap mampu mengatasi kelemahan ini. Penelitian ini bertujuan melihat efek penerapan nanoteknologi pada efektivitas antibakteri dari ekstrak Eucalyptus citriodora terhadap Escherichia coli. Nanoemulsi yang mengandung minyak E. citriodora disiapkan tiga formula berbeda (F1, F2, dan F3) dengan metode emulsifikasi pengadukan kecepatan tinggi menggunakan alat Ultra Turrax®.. Kemampuan dari ketiga kelompok nanoemulsi, minyak esensial, dan kelompok kontrol diujikan terhadap E. coli dengan metode agar well diffusion. Aktifitas antibakteri paling tinggi terdapat pada nanoemulsi F1, dengan kandungan 5% minyak esensial, 2% polysorbate 20, 2% polysorbate 80, dan 91% air. Aktifitas antibakteri kelompok F1 ini lebih tinggi dibandingkan kontrol positif kloramfenikol (P<0,05). Penerapan nanoteknologi dalam bentuk nanoemulsi mampu meningkatkan efektivitas antibakteri dari minyak esensial E. citriodora.

Application of herbal medicine using bioactive substances and plant extracts or phytopharmacy is limited by low solubility, permeability, and bioavailability. The application of nanotechnology is considered to be able to counter this weakness. This research aims to observe the effects of nanotechnology application on the antibacterial effectivity of Eucalyptus citriodora extracts towards Escherichia coli. Nanoemulsions containing E. citriodora oils were prepared following three different formulas (F1, F2, and F3) employing the high stirring emulsification method using the Ultra Turrax® equipment. Performance of the three groups of nanoemulsions, essential oils, and control groups were tested on E. coli with rereference to the agar well diffusion method. The highest antibacterial activitywas found in nanoemulsion F1, which contains 5% essential oil, 2% polysorbate 20, 2% polysorbate 80, and 91% water. Antibacterial activity of Nanoemulsion F1 was higher than the control positive chloramphenicol. The application of nanotechnology in the form of nanoemulsion is able to increase antibacterial effectivity of E. citriodora essential oils.