Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106990
Title: Strategi Koperasi Telkomsel Menghadapi Perubahan Bisnis Penjualan dan Distribusi Produk Telekomunikasi
Authors: Maarif, M. Syamsul
Triyonggo, Yunus
Mujiatno, Mujiatno
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: MUJIATNO. Strategi Koperasi Telkomsel Menghadapi Perubahan Bisnis Penjualan dan Distribusi Produk Telekomunikasi. Dibimbing oleh M. SYAMSUL MAARIF dan YUNUS TRIYONGGO. Sektor telekomunikasi merupakan salah satu sektor usaha yang mendapat prioritas untuk melakukan aktivitas selama pandemi covid-19. Sektor ini menjadi penggerak munculnya adaptasi baru pada sebagian besar industri yang bertransformasi kearah digital dan menjadi satu satunya industri mengalami pertumbuhan positif di atas 2 digit. Namun demikian, sektor telekomunikasi juga mengalami dampak negatif akibat adanya penurunan daya beli masyarakat, perubahan pola konsumsi pelanggan dan persaingan antar operator yang semakin ketat selama masa pandemi ini. Menghadapai dinamika perubahan yang terjadi pada industri telekomunikasi ini, Koperasi Telkomsel (Kisel) sebagai pelaku usaha penjualan dan distribusi produk telekomunikasi yang captive market terbesarnya di Telkomsel perlu beradaptasi dan merumuskan strategi baru menghadapai perubahan yang terjadi. Penelitian ini menitikberatkan pada penyelarasan strategi antara proses formulasi dan rencana implementasi strategi yang dijalankan koperasi Telkomsel dalam menghadapi perubahan bisnis penjualan dan distribusi produk telekomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi; (2) untuk merumuskan alternatif strategi; (3) membuat prioritas strategi; dan (4) merumuskan rencana implementasi strategi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Desember 2020 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dan teknik pengumpulan data primer dari 31 responden melalui survei, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD), serta menggunakan data sekunder yang berasal dari data internal dan studi literatur. Pemilihan responden dilakukan dengan sengaja (pusposive sampling) dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih memiliki pengalaman dan keahlian di bidangnya serta memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan dan keputusan operasional. Kerangka kerja pada penelitian ini adalah: (1) dilakukan identifikasi perubahan lingkungan internal maupun eksternal dan evaluasi implementasi strategi saat ini sebagai bagian dari penyelarasan visi, misi dan tujuan perubahan yang diinginkan, serta untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini pada IE Matriks; (2) dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities & Threats) untuk menentukan alternatif strategi; (3) dilakukan penyusunan prioritas strategi dengan menggunakan metode pengambilan keputusan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM); dan (4) menyusun rencana implementasi strategi yaitu mengembangkan strategi, merencanakan strategi, menyelaraskan strategi, merencanakan operasional, monitoring dan perbaikan strategi. Dari hasil evaluasi implementasi strategi Kisel saat ini, tahapan merencanakan operasional merupakan tahapan paling penting dalam implementasi strategi namun memiliki nilai terendah. Hasil evaluasi faktor internal dan eksternal menunjukkan Kisel memiliki lima kekuatan (strengths) dengan nilai 2,03, empat kelemahan (weakneses) dengan nilai 0,71, lima peluang (opportunities) dengan nilai 1,54 dan lima ancaman (threats) dengan nilai 1,51. Sehingga secara total diperoleh nilai IFE sebesar 2,74 dan EFE sebesar 3,04 yang dalam matrik IE berada di posisi build & growth. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa Kisel siap untuk bersaing dan tumbuh dalam menghadapi perubahan bisnis penjualan dan distribusi produk telekomunikasi dengan strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk dan strategi integrasi Berdasarkan analisis SWOT diperoleh empat alternatif strategi Kisel menghadapi perubahan bisnis penjualan dan distribusi produk telekomunikasi, yaitu: (1) strategi SO (ekspansi bisnis non captive market); (2) strategi ST (mempertahankan dan mengamankan bisnis eksisting); (3) strategi WO (memperkuat infrastruktur bisnis dan pondasi bisnis digital); dan (4) strategi WT (memperkuat dan mengembangkan bisnis inti). Sedangkan hasil perhitungan dengan metode pengambilan keputusan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) diperoleh prioritas strategi: (1) mempertahankan dan mengamankan bisnis eksisting menjadi strategi prioritas pertama dengan nilai 6,18; (2) memperkuat infrastruktur bisnis dan memperkuat pondasi bisnis digital menjadi strategi prioritas kedua dengan nilai 5,49; (3) memperkuat dan mengembangkan bisnis inti menjadi strategi prioritas ketiga dengan nilai 5,33; dan (4) ekspansi bisnis non captive market menjadi strategi prioritas terakhir dengan nilai 5,07. Dalam merencanakan implementasi strategi diperlukan adanya tolak ukur pada setiap program kerja, keselarasan antara program kerja dan target pendapatan serta perencanaan keuangan dan sumber daya manusia yang selaras dengan target yang ditetapkan. Pada tahap rencana implementasi strategi dibagi menjadi enam tahapan yaitu: mengembangkan strategi, merencanakan strategi, menyelaraskan stategi, merencanakan operasional, monitoring dan perbaikan strategi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106990
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Lembar Pernyataan,Abstrak,Lembar Pengesahan,Prakata, dan Daftar Isi.pdfCover3.46 MBAdobe PDFView/Open
K15191029_Mujiatno.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.89 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.