Flora Mangrove Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Abstract

Pulau Belitung merupakan pulau yang berada di antara Pulau Sumatra dan Kalimantan. Pulau Belitung dipengaruhi oleh perairan laut dari Selat Karimata (timur), Selat Gaspar (barat), Laut Natuna Selatan (utara) dan Laut Jawa (selatan). Pengaruh perairan laut terhadap daratan menyebabkan terbentuknya zona pasang surut yang ditumbuhi oleh vegetasi mangrove (bakau). Data taksonomi dan ekologi flora mangrove di Pulau Belitung belum tersedia, terutama data keanekaragaman jenis dan zonasi flora mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman dan menganalisis zonasi flora mangrove di Pulau Belitung. Data ini sangat diperlukan sebagai data dasar yang bisa digunakan untuk konservasi atau pengembangan lokasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode jelajah untuk mengeksplorasi keanekaragaman jenis dan metode transek garis untuk menganalisis zonasi serta interaksi faktor lingkungan dengan flora mangrove di Pulau Belitung. Beberapa lokasi untuk pengumpulan data keanekaragaman adalah di Pantai Kuale Tambak (Desa Sukamandi, Kecamatan Damar), Pantai Asam (Desa Aik Kelik, Kecamatan Damar), Kawasan Belitung Mangrove Park (Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjung Pandan), Sungai Manggar (Desa Mekar Jaya, Kecamatan Manggar), Pantai Sentigi (Desa Dukong, Kecamatan Simpang Pesak), Pantai Sabong (Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong) dan Pantai Kembiri (Desa Kembiri, Kecamatan Membalong). Analisis zonasi flora mangrove dilakukan di Pantai Asam (utara), Pantai Kembiri (selatan) dan Pantai Kuale Tambak (timur). Flora mangrove di Pulau Belitung yang ditemukan berjumlah 12 suku, 16 marga dan 24 jenis. Lokasi dengan jumlah jenis terbanyak adalah Pantai Kembiri, sebanyak 18 jenis. Suku terbesar yang mendominasi flora mangrove adalah Rhizophoraceae. Jenis yang ditemukan dari suku Rhizophoraceae sebanyak 8 jenis. Bruguiera dan Rhizophora merupakan dua marga dengan jenis terbanyak. Jenis tumbuhan penyusun flora mangrove Pulau Belitung yang ditemukan adalah Acanthus ilicifolius, Avicennia alba, Avicennia marina, Finlaysonia obovata, Nypa fruticans, Lumnitzera littorea, Lumnitzera racemosa, Excoecaria agallocha, Pemphis acidula, Sonneratia alba, Heritiera littoralis, Xylocarpus granatum, Aegiceras corniculatum, Acrostichum auereum, Acrostichum speciosum, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera parviflora, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa dan Scyphiphora hydrophyllacea. Jenis flora mangrove dengan kelimpahan tertinggi adalah Rhizophora apiculata. Zonasi flora mangrove pada setiap lokasi penelitian di Pulau Belitung menunjukkan adanya pola zonasi yang berbeda. Vegetasi mangrove di Pantai Kulae Tambak berada di belakang vegetasi Casuarina equisetifolia yang merupakan tumbuhan hutan pantai. Vegetasi mangrove di Pantai Asam dan Kembiri berhadapan langsung dengan laut lepas. Perbedaan pola zonasi ini disebabkan oleh topografi lokal, kondisi substrat dan faktor salinitas air di wilayah mangrove Pulau Belitung.

Belitung Island is located between the Sumatra and Borneo islands. Belitung Island is influenced by the sea waters of the Karimata Strait (east), Gaspar Strait (west), South Natuna Sea (north) and Java Sea (south). The influence of marine waters on land causes the formation of tidal zones overgrown with mangrove vegetation (bakau). Taxonomic and ecological data of mangrove flora in Belitung Island are not yet available, especially data on species diversity and zonation of mangrove flora. This study aims to reveal the diversity and analyze the zonation of mangrove flora in Belitung Island. This data is indispensable as basic data that can be used for conservation purposes or to development of the site. This study was conducted using a cruising method to explore the diversity of species and line transect method to analyze the zonation and the interaction of environmental factors with mangrove flora in Belitung Island. The locations for diversity data assessment are at Kuale Tambak Beach (Sukamandi, Damar District), Asam Beach (Aik Kelik, Damar District), Belitung Mangrove Park Area (Juru Seberang, Tanjung Pandan District), Manggar River (Mekar Jaya, Manggar District), Sentigi Beach (Dukong, Simpang Pesak District), Sabong Beach (Tanjung Rusa, Membalong District) and Kembiri Beach (Kembiri, Membalong District). Analysis of mangrove flora zonation and environmental variable was carried out at Asam Beach (north), Kembiri Beach (south) and Kuale Tambak Beach (east). The mangrove flora found in Belitung Island consisted of 12 families, 16 genera and 24 species. The most species of mangrove flora are found in Kembiri Beach, 18 species. The largest family dominating the mangrove flora is Rhizophoraceae. There are 8 species found in the Rhizophoraceae. The genera with the most species are Bruguiera and Rhizophora. The species of mangrove flora found in Belitung Island are Acanthus ilicifolius, Avicennia alba, Avicennia marina, Finlaysonia obovata, Nypa fruticans, Lumnitzera littorea, Lumnitzera racemosa, Excoecaria agallocha, Pemphis acidula, Sonneratia alba, Herringitium littoralis, Aegeanus. , Acrostichum speciosum, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera parviflora, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa and Scyphiphora hydrophyllacea. The species with the highest abundance was Rhizophora apiculata. The zonation of mangrove flora at each research location showed a different zonation pattern. The mangrove vegetation in Kulae Tambak Beach is behind the Casuarina equisetifolia vegetation, while the mangrove vegetation in Asam and Kembiri Beach directly face the sea. The difference in zonation patterns is influenced by local topography, substrate conditions and water salinity factors in the mangrove area of Belitung Island.