Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106854
Title: Hubungan Antara Karateristik Sampah Laut Dan Dampaknya Pada Bentuk Pertumbuhan Terumbu Karang.
Authors: Zamani, Neviaty Putri
Natih, Nyoman Metta N
Putra, Muhamad Gilang Arindra
Issue Date: Mar-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang cukup penting keberadaannya di lautan, khususnya di wilayah perairan tropis. Terumbu karang memiliki banyak fungsi seperti tempat memijah, mencari makan, dan tempat asuhan bagi ikan karang maupun hewan lainnya yang memanfaatkan terumbu karang sebagai tempat untuk berlindung dan berkembang biak. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman jenis karang paling tinggi di dunia. Indonesia juga merupakan negara kedua penghasil sampah terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sampah laut pada terumbu karang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukan nilai suhu berada cukup tinggi di beberapa stasiun, seharusnya nilai suhu berada pada kisaran 28-30°C, namun pada penelitian ini berada pada kisaran 29,53-31,57°C. Nilai salinitas yang didapat pada penelitian ini juga cukup rendah, seharusnya nilai salinitas berada pada kisaran 33-34‰ sedangkan, pada penelitian ini hasil menunjukan berada pada kisaran salinitas 30,33-33‰. Penurunan kualitas perairan dapat mengancam terumbu karang, karena dapat menyebabkan penurunan kesehatan terumbu karang. Secara total ditemukan 104 buah puing sampah laut dari 12 stasiun. Puing sampah laut yang ditemukan terbagi menjadi 5 kategori utama yaitu plastik, logam, kaca, karet dan kain. Dampak yang ditimbulkan oleh sampah laut hampir mempengaruhi seluruh biota yang ada di laut. Dampak yang umum terjadi berupa menjerat biota. Sampah laut dapat menjadi salah satu sarana biota untuk berpindah lokasi dan menjadi bersifat invasif spesies di suatu lokasi. Terdapat 6 bentuk pertumbuhan terumbu karang yang terdampak oleh sampah laut, yaitu bercabang, masif, meja, lembaran, kerak, dan jamur. Bentuk pertumbuhan bercabang dan masif menjadi yang paling banyak ditemukan terdampak oleh sampah laut. Teluk Jakarta yang lokasinya cukup dekat diduga bukan merupakan sumber utama sampah laut yang berada di lokasi penelitian. Sampah laut yang ditemukan pada lokasi penelitian dapat berasal dari beberapa faktor seperti buruknya manajemen limbah, kelalaian manusia, pariwisata atau aktivitas kapal berupa kegiatan perikanan dan pelayaran dapat menjadi sumber sampah laut di lokasi penelitian. Dampak berupa TLAG (tissue lost with algal growth) menjadi salah satu yang dominan ditemukan, hal ini mengindikasikan bahwa sampah laut yang ditemukan sudah cukup lama tersangkut atau menjerat terumbu karang. Terumbu karang yang berasal dari genus Pavona memiliki nilai prevalensi yang paling besar dibandingkan dengan genus lainnya. Nilai prevalensi pada genus ini sebesar 13,51% atau hampir 14 % dari total koloni yang ditemukan terdampak oleh sampah laut. Jumlah koloni yang ditemukan pada genus ini yaitu 96 koloni sehat dengan 15 koloni yang ditemukan terdampak.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106854
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Draft Tesis_M. Gilang A.P - Final-halaman sampul.pdf
  Restricted Access
Cover619.32 kBAdobe PDFView/Open
Draft Tesis_M. Gilang A.P - Final-halaman-isi.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.07 MBAdobe PDFView/Open
Draft Tesis_M. Gilang A.P - Final-halaman-lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.