Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106760
Title: Kajian Morfofisiologi Kardiovaskular Kelelawar Pemakan Buah
Other Titles: Morphophysiological Studies of the Cardiovascular of a Fruit Bats
Authors: Maheshwari, Hera
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Agungpriyono, Srihadi
Rahma, Anisa
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Series/Report no.: -;-
Abstract: Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang memiliki kemampuan terbang. Kelelawar dikenal juga sebagai mamalia dengan banyak penyakit (agent) di dalam tubuhnya, namun tidak menunjukkan gejala klinis. Agent penyakit yang dibawa kelelawar dapat ditularkan ke hewan lain dan juga bersifat zoonosis. Kemampuan terbang kelelawar menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat karena mampu meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Kelelawar juga memiliki peran yang sangat penting di ekosistem, seperti membantu penyerbukan pohon-pohon di hutan. Oleh karena itu, mempelajari status fisiologis kelelawar menjadi hal penting untuk dapat mengkaji ancaman dan juga manfaat kelelawar dalam lingkungan, termasuk kemampuan terbang kelelawar yang menarik untuk dipelajari. Tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari, mengkaji, dan menganalisis organ sistem kardiovaskular kelelawar sekaligus kaitannya dengan kemampuan terbang. Penelitian ini mengkaji morfologi dan fisiologi sistem kardiovaskular kelelawar dan bersifat eksploratif yang dilakukan pada tiga spesies kelelawar pemakan buah (Pteropodidae), yaitu Cynopterus titthaecheilus, Cynopterus brachyotis, dan Rousettus leschenaultia. Kajian fisiologi dilaksanakan dalam dua kondisi, yaitu pada saat hewan sadar dan pada saat hewan teranastesi. Pada saat hewan sadar, dilakukan pemeriksaan laju metabolisme dengan memperhatikan waktu yang dibutuhkan kelelawar untuk menghabiskan oksigen di dalam tabung. Pada saat teranastesi, dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen dan elektrokardiografi (EKG). Analisis morfologi jantung meliputi pengambilan data ultrasonografi (USG), radiografi, dan pembuatan preparat anatomi jantung. Jantung dan pembuluh darah utama dikeluarkan dari rongga thoraks untuk dilakukan pengambilan data morfologi, dan kemudian disimpan di dalam larutan fiksasi bouin, paraformaldehida (PFA) 4%, atau neutral buffered formalin (NBF) 10%. Jantung difiksasi selama kurang lebih satu minggu sebelum dipreparir untuk mengkaji strukturnya. Kajian anatomi jantung kelelawar pemakan buah mendeskripsikan bahwa kelelawar memiliki struktur jantung yang sama seperti mamalia lain: memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel, serta pembuluh utama, seperti vena cava, aortae, vena pulmonalis, arcus aortae, dan arteria brachiocephalica. Vena cava terdiri atas satu vena cava posterior dan dua vena cava anterior. Arcus aortae memiliki tiga cabang, yaitu A. brachiocephalica, A. subclavia sinistra, dan A. carotis communis sinistra. A. brachiocephalica mencabangkan A. subclavia dextra dan A. carotis communis dextra. Percabangan pembuluh darah pada jantung kelelawar di penelitian ini mirip dengan percabangan pembuluh darah pada rodent. Dinding ventrikel jantung kelelawar pemakan buah relatif tebal dengan ukuran dinding ventrikel kiri dapat mencapai tiga kali lipat ventrikel kanan. Struktur bagian dalam jantung diketahui memiliki musculus papillaris yang cukup tebal serta trabecula septomarginalis yang bercabang. Hal ini menggambarkan bahwa jantung kelelawar buah dapat berkontraksi dengan kuat dan memiliki penyampaian impuls listrik yang cepat. Kajian pada kecepatan penghantaran impuls jantung kelelawar semakin dikuatkan oleh data EKG yang menggambarkan segment gelombang Q yang pendek. Berdasarkan data mofometri yang didapatkan dari hasil radiografi, USG, ataupun anatomi, jantung kelelawar diketahui memiliki ukuran massa relatif yang lebih besar dibandingkan dengan jantung mamalia terrestrial lainnya yang memiliki ukuran tubuh yang hampir sama. Hal ini menunjukkan keterkaitan antara aktivitas kerja tubuh dengan struktur dan fungsi jantung. Penelitian yang mengkaji sistem kardiovaskular kelelawar secara komprehensif belum banyak dilakukan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dalam mendiagnosis kesehatan kelelawar, terutama untuk manajemen konservasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106760
ISSN: -
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088.pdf
  Restricted Access
artikel utama4.75 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_ABSTRAK.pdf
  Restricted Access
Abstrak4.45 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_ISI BAB1.pdf
  Restricted Access
BAB 14.54 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_ISI BAB 2.pdf
  Restricted Access
BAB 24.48 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_ISI BAB 3.pdf
  Restricted Access
BAB 34.46 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_PEMBAHASAN.pdf
  Restricted Access
PEMBAHASAN4.46 MBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ANISA RAHMA B161160088_SIMPULAN.pdf
  Restricted Access
SIMPULAN4.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.