Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106611
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFirdaus, Muhammad
dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.authorYusuf, Nurjannah
dc.date.accessioned2021-04-20T06:00:41Z
dc.date.available2021-04-20T06:00:41Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106611
dc.description.abstractSetiap wilayah saling berhubungan melalui perdagangan. Menganalisis hubungan antara perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, tidak dapat mengabaikan unsur spasial. Karena pendapatan suatu wilayah berkaitan dengan perekonomian wilayah tetanggaan, yang merupakan area jangkauan pengaruh dari suatu kegiatan ekonomi. Ketimpangan ekonomi baik antarwilayah maupun antarprovinsi masih menjadi masalah perekonomian nasional. Kebijakan ekonomi seperti KEK, belum mampu merubah kondisi perekonomian wilayah yang berada di timur Indonesia bertumbuh seperti di wilayah barat. Meskipun perdagangan ekspor raw material banyak yang berasal dari wilayah timur. Penelitian ini terdiri dari tiga aspek, yaitu: (1) peran perdagangan dalam menentukan pola pertumbuhan ekonomi regional, (2) pola spasial dalam aliran perdagangan antar provinsi, dan (3) Efek spasial dalam perekonomian Indonesia. Analisis pertama menggunakan data tentang komposisi ekspor yang dinyatakan dalam indeks, dan evolusi pertumbuhan ekonomi regional. Analisis kedua menggunakan metode LISA, yaitu lokal Moran dan Lokal Getis-Ord. Bagian terakhir menggunakan spasial autokorelasi, model spasial ekonometrik, dengan bantuan software R. Hasil analisis menunjukkan pentingnya peran perdagangan sektor sekunder dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional. Wilayah bagian tengah Indonesia membentuk klaster perdagangan ekspor dan impor domestik dan internasional. Peran pelabuhan nasional sekitar 56-57 persen dalam perdagangan impor domestik. Sedangkan untuk ekspor internasional, pelabuhan yang tidak diusahakan berperan sekitar 90 persen. Setiap peningkatan nilai ekspor ke luar provinsi sebesar US$ 1 juta, meningkatkan pendapatan provinsi sebesar US$ 0,318. Setiap peningkatan nilai US$ 1 juta impor, meningkatkan pendapatan daerah sebesar US$ 0,381. Jika memperhitungkan nilai kurs rupiah terhadap US$ (Rp13.500), hanya memberikan tambahan pendapatan penduduk sebesar Rp 5.144. Efek spasial ini memang kecil karena parameter spasial yang ditemukan lemah.
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePeranan Perdagangan dan Klasterisasi Ekonomi pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesiaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordIntedependence
dc.subject.keywordNodal, Regional
dc.subject.keywordSpatial Econometric
Appears in Collections:DT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nurjanah Yusuf.pdfFullteks22.65 MBAdobe PDFView/Open
Cover.pdfCover4.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.