Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106548
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.authorAisyah, Balqis Nur
dc.date.accessioned2021-04-13T09:44:48Z
dc.date.available2021-04-13T09:44:48Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106548
dc.description.abstractErosi merupakan penyebab utama terjadinya degradasi lahan. Degradasi lahan adalah penurunan produktivitas lahan, baik sementara atau selamanya. DAS Jeneberang sebagai salah satu DAS prioritas di Indonesia memiliki permasalahan erosi yang tinggi di daerah hulu. Kondisi hulu DAS Jeneberang dianggap penting karena fungsinya sebagai daerah tangkapan air waduk Bili-bili yang memiliki manfaat publik sebagai pengendali banjir, untuk suplai air baku, sumber air irigasi, dan penyedia energi listrik tenaga air. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tutupan lahan dan perubahannya di hulu DAS Jeneberang, menduga erosi dan sedimen di hulu DAS Jeneberang dan menyusun rekomendasi perencanaan tutupan lahan di hulu DAS Jeneberang dengan indikator erosi yang diperbolehkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode tumpang susun peta, prediksi tutupan lahan dengan model Markov dan CA Markov, pendugaan erosi tanah dengan persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE), pendugaan sedimen dengan pendekatan SDR, menyusun skenario tutupan lahan dan simulasi perhitungan erosi dugaan skenario untuk mendapatkan tutupan lahan yang memiliki erosi tanah dibawah erosi yang diizinkan. Skenario tutupan lahan terdiri atas: skenario (1) Tutupan lahan tahun 2030 BAU; (2) Tutupan lahan tahun 2030 dengan intervensi kebijakan lahan hutan yang berada dalam kawasan hutan harus dipertahankan dan penggunaan lahan bukan kehutanan yang terlanjur berada di dalam kawasan hutan dihentikan penambahannya; (3) Tutupan lahan peta kawasan hutan, dan (4) Tutupan lahan peta RTRW kabupaten Gowa tahun 2012-2032. Hasil simulasi skenario yang memiliki erosi dugaan terkecil dilakukan modifikasi faktor tindakan konservasi tanah untuk memperoleh skenario terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan lahan di hulu DAS Jeneberang periode tahun 2006 sampai 2018 mengalami penambahan dan pengurangan luas. Penambahan lahan terbesar adalah tegalan seluas 158,4 ha, dan penambahan lainnya pada pemukiman, sawah serta semak belukar. Tutupan lahan yang mengalami pengurangan luas adalah hutan, kebun campuran, lahan terbuka. Rata-rata erosi dugaan eksisting di hulu DAS Jeneberang sebesar 807,5 ton/ha/tahun dengan erosi yang ditoleransi hanya 28,9 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil simulasi perhitungan erosi dugaan, penerapan tutupan lahan skenario RTRW Kabupaten Gowa tahun 2012-2032 menghasilkan erosi dugaan paling kecil. Karena erosi yang diperoleh masih lebih besar dari erosi yang diperbolehkan, maka dilakukan tindakan konservasi tanah untuk memperoleh skenario terbaik dalam pengelolaan DAS di hulu DAS Jeneberang. Rata-rata erosi dugaan skenario yang diperoleh sebesar 27,8 ton/ha/tahun atau sebesar 667.270 ton per tahun. Skenario ini mampu menekan laju erosi dibawah erosi yang diperbolehkan dan menghasilkan sedimen dugaan dibawah sedimen target sebesar 96,6 % dari kondisi eksisting.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePendugaan Erosi Dan Perencanaan Tutupan Lahan Di Hulu DAS Jeneberang, Provinsi Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDAS Jeneberangid
dc.subject.keywordErosiid
dc.subject.keywordPerubahan Tutupan Lahanid
dc.subject.keywordSkenarioid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdfCover806.8 kBAdobe PDFView/Open
A155170071_Balqis Nur Aisyah.pdfFullteks2.02 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdfLampiran491.49 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.