Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106266| Title: | Deteksi Molekuler Gen Penyandi Resistansi Antibiotik pada Klebsiella pneumoniae dari Kucing Klinik di Kota Bogor |
| Other Titles: | Molecular Detection of Antibiotic Resistance Coding Genes in Klebsiella Pneumoniae from Clinical Cats in Bogor City. |
| Authors: | Safika Ikamayasari, Ni Luh Putu Ramadhan, Juliadi |
| Issue Date: | 2021 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Kucing merupakan karnivora kecil dari famili Felidae yang telah didomestikasi selama ribuan tahun dan dekat dengan manusia karena memiliki daya adaptasi yang cukup baik. Proses domestikasi ini dapat menyebabkan kucing mudah terserang penyakit, infeksi pada saluran pernapasan merupakan infeksi yang sering terjadi pada kucing. Penyakit saluran pernapasan pada kucing umumnya disebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri, jamur dan parasit. Penyakit saluran pernapasan dapat terjadi akibat infeksi bakteri Klebsiella pneumoniae. Adanya infeksi bakteri dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik. Keberhasilan pengobatan ditentukan oleh ketepatan dosis, lama pemberian, dan pemilihan obat yang tepat. Penggunaan antibiotik secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya resistansi antibiotik. Resistansi antibiotik dapat meningkatkan risiko kegagalan penggunaan antibiotik, tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan peliharaan. Permasalahan resistansi antibiotik pada hewan kesayangan menjadi perhatian besar di seluruh dunia. Kejadian resistansi bakteri terhadap antibiotik sangatlah penting untuk diperhatikan karena telah terbukti bahwa bakteri yang resistan dapat menyebabkan penyakit yang serius pada hewan peliharaan dan dapat mempersulit pengobatan. Penelitian ini bertujuan mendeteksi adanya resistansi antibiotik serta gen penyandi resistansi antibiotik terhadap Klebsiella pneumoniae yang diisolasi dari kucing klinik di kota Bogor. Resistansi secara fenotipik diukur dengan metode Disk Diffusion Kirby-Bauer, sedangkan PCR digunakan untuk mendeteksi secara genotip. Total sampel penelitian terdiri dari 58 usap laring dan sputum dari kucing klinik di kota Bogor. Sampel diisolasi dan diidentifikasi secara makroskopis, mikroskopis, biokimia dan molekuler. Isolat yang positif dilakukan uji resistansi terhadap antibiotik menggunakan metode Kirby-Bauer disk diffusion kemudian dilanjutkan dengan uji PCR untuk mendeteksi gen penyandi resistansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat resistansi Klebsiella pneumoniae tertinggi terjadi pada golongan β-laktam (ampisilin 76%) yang diikuti oleh golongan tetrasiklin (oksitetrasiklin 72% dan tetrasiklin 68%), golongan kuinolon (enrofloksasin 52%), serta golongan aminoglikosida (gentamisin 44%). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya Multi Drug Resistance (MDR) 56%. Deteksi gen resistansi pada isolat Klebsiella pneumoniae menunjukkan 100% memiliki gen blaTEM, 57,2% memiliki gen tetA, 33,3% memiliki gen aac3-IV dan QnrS, serta 30,4% memiliki gen blaSHV. Isolat Klebsiella pneumoniae pada penelitian ini telah resistan terhadap seluruh antibiotik dan memiliki gen penyandi resistansi antibiotik dengan persentase yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemakaian antibiotik untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella pneumoniae |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106266 |
| Appears in Collections: | MT - Professional Master |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| TESIS_JULIADI_RAMADHAN_B253180011[1].pdf Restricted Access | Artikel utama | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Cover.pdf | Cover | 2.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.