Sebaran Spasial Jenis Pohon Dominan di Hutan Rawa Gambut Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah

Abstract

Pola spasial dari suatu jenis tumbuhan pada suatu hutan sangat berkaitan dengan kondisi lingkungannya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kondisi suatu individu atau komunitas tumbuhan, diantaranya adalah faktor iklim, faktor geografis, factor edafis, serta faktor biotik. Pengetahuan mengenai penyebaran suatu jenis sangat penting untuk mengetahui tingkat pengelompokan dari individu yang dapat memberikan dampak terhadap populasi dari rata-rata per unit area. Hutan rawa gambut memiliki fungsi sebagai penyangga fungsi hidrologis untuk lingkungannya. Pentingya fungsi hutan rawa gambut tersebut menjadikan pengelolaan intensif sangat diperlukan untuk kelangsungan fungsi hutan. Pengelolan hutan rawa gambut yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan yang menyebabkan kerusakan pada hutan rawa gambut, seperti kebakaran hutan dan lahan, illegal logging, dan konflik dengan masyarakat sekitar hutan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui struktur dan komposisi hutan, mengetahui pola sebaran spasial dari jenis pohon dominan, serta menentukan teknik restorasi yang tepat untuk diterapkan di hutan rawa gambut Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemetaan dan delineasi areal penelitian, analisis vegetasi, serta analisis sebaran spasial menggunakan indeks ṁ-m regresi, Ca-indeks, Index of Dispersion (ID), Green Index (GI), Index of Patchiness (IP), dan Indeks Morishita (Im). Jenis pohon dominan yang ditemukan dalam penelitian ini, antara lain Tumih (Combretocarpus rotundatus), Mertibu (Dactyloclades stenostachys), dan Punak (Tetramerista montana). Ketiga jenis tersebut dominan karena merupakan tiga jenis dengan nilai INP tertinggi di lokasi penelitian. Berdasarkan analisis vegetasi, ketiga jenis pohon dominan di hutan rawa gambut Kabupaten Katingan, yaitu Tumih, Mertibu, dan Punak memiliki Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 89.680%, 32.899%, dan 30.379% secara berurutan. Pada perhitungan indeks vegetasi pada tingkat pohon, diperoleh hasil indeks keanekaragaman jenis (H’), indeks kemerataan jenis (E), serta indeks kekayaan jenis (R) secara berurutan adalah 2.899, 0.697, dan 9.258. Pada perhitungan indeks dominansi jenis, diperoleh hasil sebesar 1.000 yang berarti areal pengamatan tersebut didominasi oleh jenis tertentu. Metode ṁ-m regresi, metode Ca-indeks, GI, IP, dan Im memberikan hasil yang sama pada setiap jenis di seluruh areal, yaitu sebagian besar pola sebaran mengelompok, kecuali pada Punak di areal A1 dan C2. Pada perhitungan ID, didapatkan hasil pola sebaran mengelompok pada setiap jenis di seluruh areal kecuali acak pada Mertibu di areal B2 dan C2 dan Punak di areal A1 dan C2 yaitu pola sebaran seragam. Jenis-jenis dominan tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih jenis dalam kegiatan restorasi hutan gambut dengan cara penanaman karena kriteria tempat tumbuh ketiga jenis tersebut yang sesuai dengan kondisi ekosistemya.

Spatial distribution pattern of a plant species depends on the environmental factors, such as climate factor, geographic factor, edaphic factor, and biotic factor. Knowledge of distribution of a species becomes fundamental due to the understanding the distribution level of some individual that advance the number of populations from the mean per unit area. Peat swamp forest has the main role as the buffer of hydrological function for its environment. The importance of the peat swamp forest function causes an intensive forest management that is required for the sustainability of the forest. An inadmissible peat swamp forest management can possibly develop issues that potentially lead to a peat swamp forest degradation, for instance forest fire, illegal logging, and conflict with the indigenous people. The research aimed to identify the structure and composition of the peat swamp forest, identify the spatial distribution pattern of the dominant tree species, and identify the suitable restoration technique in the Katingan Peat Swamp Forest. The research accomplished by delineating and mapping the area, analyzing the vegetation, and analyzing the spatial distribution pattern using ṁ-m regression, Ca-index, Index of Dispersion (ID), Green Index (GI), Index of Patchiness (IP), and Morishita Index (Im). Based on the result, the dominant tree species are Tumih (Combretocarpus rotundatus), Mertibu (Dactyloclades stenostachys), and Punak (Tetramerista montana), which have the Importance Value Index (IVI) 89.680%, 32.899%, and 30.379% respectively. According to the vegetation index analysis, the Diversity Index (H’), Evenness Index (E), and Richness Index (R) of the dominant tree species are 2.899, 0.697, dan 9.258 respectively. Katingan Peat Swamp Forest has 1.000 Dominance Index based on the analysis showing that the area is dominated by particular species. The spatial distribution pattern indices, namely ṁ-m regression, Ca-index, GI, IP, and Im prove that the dominant tree species have clumped pattern, except on Punak in area A1 and C2. Based on the ID analysis, the dominant tree species have clumped pattern, except random pattern in Mertibu in area B2 and C2, and uniform pattern in Punak in area A1 and C2. The dominant species can likely be used in determination of selecting tree species in an ecosystem restoration program using tree planting due to the suitability of the species to the environment.