Analisis Manfaat Ekonomi dan Daya Dukung Sebagai Dasar Pengelolaan Wisata Air Terjun Cibeureum Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Abstract

Air Terjun Cibeureum adalah salah satu objek wisata andalan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Jumlah kunjungan ke Air Terjun Cibeureum paling tinggi dibandingkan dengan objek wisata lain di Resort Cibodas. Kehadiran pengunjung di kawasan wisata dapat memberikan manfaat berupa manfaat ekonomi, namun di sisi lain, dapat memberikan ancaman kerusakan lingkungan. Tingginya jumlah kunjungan Air Terjun Cibeureum perlu untuk diperhatikan, terutama berkaitan dengan daya dukung lingkungan wisatanya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis manfaat ekonomi pelaku usaha wisata alam, 2) menganalisis daya dukung wisata Air Terjun Cibeureum, dan 3) memberikan rekomendasi alternatif pengelolaan wisata alam agar jumlah kunjungan tetap optimal. Manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat diestimasi menggunakan analisis pendapatan untuk mengetahui kontribusi pendapatan wisata terhadap pendapatan rumah tangga dan bagi pemenuhan pengeluaran rumah tangga. Kontribusi pendapatan wisata memberikan gambaran tingkat ketergantungan masyarakat dengan keberadaan objek wisata alam. Penghitungan daya dukung dilakukan dengan menggunakan persamaan Cifuentes yang terdiri dari tiga tingkat daya dukung, yaitu daya dukung fisik (Physical carrying capacity/PCC), daya dukung riil (Real carrying capacity/RCC), dan daya dukung efektif (Effective carrying capacity/ECC). Analisis deskriptif digunakan untuk menyusun rekomendasi alternatif pengelolaan wisata Air Terjun Cibeureum dengan mengolah hasil wawancara kepada pengunjung Air Terjun Cibeureum, pelaku usaha, dan pengelola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Terjun Cibeureum berkontribusi pada pendapatan pelaku usaha. Pendapatan wisata berkontribusi terhadap pendapatan total pemilik unit usaha regular sebesar 74,19%, tenaga kerja reguler 61,38%, pemilik unit usaha occasional 50,65%, dan tenaga kerja occasional 40,36%. Pendapatan wisata tersebut berkontribusi pada pengeluaran rumah tangga pemilik unit usaha sebesar 101%, tenaga kerja regular 63,65%, pemilik unit usaha occasional 58,31%, dan tenaga kerja occasional 50,20%. Hasil penghitungan nilai daya dukung mendapatkan hasil PCC sebesar 800 kunjungan/hari, RCC 173 kunjungan/hari, dan ECC 86 kunjungan/hari. Berdasarkan nilai daya dukung yang telah diperoleh, pada hari libur jumlah kunjungan telah melampaui RCC. Maka dari itu, pengelola perlu mempertimbangkan untuk melakukan pengendalian kunjungan dengan cara peningkatan tarif tiket masuk di hari libur dan penerapan reservasi. Guna mengantisipasi dampak dari penurunan jumlah kunjungan terhadap pelaku usaha, diperlukan penguatan kapasitas masyarakat melalui peningkatan kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan peningkatan keterampilan melalui pelatihan.

Cibeureum Waterfall is one of the popular destinations in Gunung Gede Pangrango National Park. Cibeureum Waterfall visitor number is the highest compared to other attractions in Resort Cibodas. Visitor presence in the tourist area can provide economic benefits to local community, on the other hand it can threaten the environment. The high visitor number to the Cibeureum Waterfall needs to be considered, especially concerning the tourist environment carrying capacity. This study aims to: 1) analyzing the economic benefits obtained by business actors from tourism activities, 2) analyzing Cibeureum Waterfall carrying capacity, and 3) to provide recommendations for alternative management to optimize the visitor number. The economic benefits obtained by business actors analyzed using income analysis to determine the tourism income contribution to household total income and household expenditure. The tourism revenue contribution described whether the community has depended on the natural attractions. Cibeureum Waterfall carrying capacity calculated by Cifuentes formulations, which is consisted of three levels of carrying capacity, that is physical carrying capacity (PCC), real carrying capacity (RCC), and effective carrying capacity (Effective carrying capacity / ECC). The descriptive analysis is used to formulate recommendations for alternative management of Cibeureum Waterfall by processing the interview results with Cibeureum Waterfall visitors, local community, and park managers. The results showed that Cibeureum Waterfall contributed to business actors income. Tourism income contributed to the total income of regular business unit owners by 74,19%, regular workers 61,38%, occasional business unit owners 50,65%, and occasional workers 40,36%. It’s contributed 101% to the household expenses of business unit owners, 63,65% to regular workers, 58,31% to occasional business unit owners, and 50,20% to occasional workers. Carrying capacity results obtained PCC 800 visits/day, RCC 173 visits/day, and ECC 86 visits/day. Based on the carrying capacity value, it was found that on holidays the visitor number had exceeded the real carrying capacity (RCC). Therefore, managers need to consider controlling visits by increasing the ticket rates on holidays and implementing reservations. In order to anticipating the impact of the decrease in the number of visits to business actors, it is necessary to strengthen community capacity through increasing the awareness of environmental protection and improving skills of business actors through training.