Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105872
Title: Studi Kelayakan Pendirian Industri Minyak dan Resin Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
Other Titles: Feasibility Study for Development of Calophyllum Oil and Resin Industry
Authors: Darmawan, Arif
Kartika, Ika Amalia
Putro, Kurniawan Pangarso
Issue Date: 22-Jan-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Pemanfaatan tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan merupakan aspek yang perlu dikembangkan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan besarnya jumlah tanaman berkhasiat yang belum dimanfaatkan dalam industri. Nyamplung merupakan salah satu tanaman berkhasiat tinggi yang prospektif untuk dikembangkan. Faktor utama yang menjadikan nyamplung prospektif adalah minyak dan resinnya yang memiliki banyak manfaat, serta produktivitas bahan bakunya yang tinggi. Studi kelayakan industri dilakukan agar dapat diketahui kelayakannya ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan organisasi, lingkungan, kelayakan finansial, dan analisis sensitivitas. Penentuan lokasi industri dilakukan dengan metode Brown-Gibson, sehingga didapatkan lokasi pendirian di Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Industri berjalan dengan kapasitas produksi minyak sebesar 72 315.625 L/tahun dan resin sebesar 18 250 L/tahun. Berdasarkan kriteria kelayakan finansial, industri tidak layak untuk dijalankan dengan NPV yang didapatkan sebesar Rp -3 327 250 185, IRR sebesar -31.89%, gross B/C ratio sebesar 0.9422%, dan PBP lebih dari 10 tahun. Berdasarkan analisis sensitivitas, didapatkan 2 usulan perbaikan agar industri menjadi layak. Usulan 1 adalah penurunan biaya tenaga kerja 20% dan biaya bangunan industri 30%. Usulan 2 adalah penurunan biaya tenaga kerja 10%, penurunan biaya bangunan industri 10%, dan peningkatan harga jual produk 5%.
The utilization of efficacious plants for health is an aspect that needs to be developed in Indonesia. This is due to the large number of efficacious plants that have not been used in industry. Nyamplung is one of the plants with high efficacy that prospective to be developed. The main factors that make nyamplung become prospective are its oil and resin which have many benefits, and also its raw material high productivity. The feasibility study was conducted based on several aspects, such as market and marketing, technology and engineering, organization and management, environmental, finance, and sensitivity analysis. The determination of industrial location was done by applying the Brown-Gibson method, and the selected location was Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, West Java. The industry produced oil of 72 315.625 L/year and resin of 18 250 L/year. Based on the financial eligibility criteria, the industry was not feasible to be established with NPV of Rp -3 327 250 185, IRR of -31.89%, gross B/C ratio of 0.9422%, and PBP for more than 10 years. Based on sensitivity analysis, it was known that there were 2 proposed solutions that made the industry was feasible. Solution 1 was 20% reduction in labor cost and 30% reduction in industrial facilities cost. Solution 2 was 10% reduction in labor cost, 10% reduction in industrial facilities cost, and 5% increase in product price.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105872
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover1.74 MBAdobe PDFView/Open
F34160050_Kurniawan Pangarso Putro.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.97 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran906.62 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.