Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105871
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi-
dc.contributor.advisorLubis, Iskandar-
dc.contributor.authorSugiharti, Nona-
dc.date.accessioned2021-02-12T03:29:08Z-
dc.date.available2021-02-12T03:29:08Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105871-
dc.description.abstractKegempaan regional yang terjadi di Jawa Barat merupakan pencerminan kegempaan yang terjadi di wilayah Jawa pada umumnya. Kegempaan di wilayah Jawa Barat dapat dibagi menjadi dua kelompok menurut asal usul kejadiannya, yakni gempabumi tektonik yang bersumber dari lajur tunjaman selatan Jawa Barat dan yang bersumber dari sesar-sesar aktif di daratan Jawa Barat. Keberadaan sesar-sesar aktif ini adalah suatu potensi untuk melahirkan bencana bila berdekatan dengan daerah padat penduduk, yaitu berupa bencana gempabumi. Gempabumi di Kabupaten Sukabumi sering terjadi dengan magnitude lebih dari 4 SR sejak tahun 1900 hingga tahun 2012. Kejadian ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan permukiman dan fasilitas umum, namun juga korban luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan (1) analisis risiko gempabumi di Kabupaten Sukabumi, (2) evaluasi rencana pola ruang RTRW Kabupaten Sukabumi 2011-2031 berbasis risiko gempabumi, dan (3) membuat arahan mitigasi berdasarkan hasil evaluasi pola ruang RTRW Kabupaten Sukabumi. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis spasial dan analisis deskriptif. Analisis spasial melalui sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk analisis bahaya, kerentanan, risiko, dan evaluasi pola ruang. Analisis bahaya gempabumi mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2017 (PUPR, 2007) sedangkan analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji keterkaitan antara rencana pola ruang RTRW dengan risiko gempabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko gempabumi bervariasi dari rendah sampai tinggi yang meliput 47 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Secara keruangan tingkat risiko rendah mempunyai luas 385.080,57 ha (92,21% dari luas total Kabupaten Sukabumi), tingkat risiko sedang mempunyai luas 25.356,12 ha (6,62% dari luas total Kabupaten Sukabumi), dan tingkat risiko tinggi mempunyai luas 77.145 ha (1,17% dari luas total Kabupaten Sukabumi). Terdapat 9 kecamatan yang perlu mendapat perhatian khusus kwrena daerah-daerah tersebut mempunyai tingkat risiko gempabumi yang cukup besar luasannya, yaitu Cibadak, Pelabuhanratu, Cisolok, Cikidang, Cicantayan, Cikembar, Nagrak, Cidahu, dan Ciemas. Sebaran kedua kelas risiko tersebut berada di Kawasan Lindung, seperti di kawasan sempadan sungai, hutan konservasi, dan sempadan pantai. Sementara untuk kelas risiko yang sama di Kawasan Budidaya tersebar di kawasan permukiman perdesaan, permukiman perkotaan, pertanian lahan basah, dan pertanian lahan kering. Arahan mitigasi yang dirumuskan berdasarkan hasil evaluasi pola ruang terhadap risiko gempabumi terutama adalah penguatan kapasitas, yaitu melalui pembangunan rumah tahan gempa pada wilayah yang berisiko tinggi dan sedang, melaksanakan penegakan hukum tata ruang berupa perizinan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukaannya, seperti di kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, hutan konservasi, pertanian lahan basah, dan pertanian lahan kering.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleAnalisis Risiko Gempabumi Untuk Evaluasi Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Sukabumiid
dc.subject.keywordvulnerabilityid
dc.subject.keywordhazardid
dc.subject.keywordriskid
dc.subject.keywordmitigationid
dc.subject.keywordearthquakeid
dc.subject.keywordland use planning RTRWid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover666.2 kBAdobe PDFView/Open
A156170171_NONA SUGIHARTI.pdf
  Restricted Access
Fullteks18.24 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.