Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105864| Title: | Strategi Pengembangan Sumberdaya Wisata Memancing dengan Pendekatan Valuasi Ekonomi di Perairan Tanjung Kait, Tangerang, Banten |
| Other Titles: | Recreational Fishing Tourism Resources Development Strategy with Economic Valuation Approaches in Tanjung Kait Coastal Water, Tangerang, Banten. |
| Authors: | Fahrudin, Achmad Susanto, Handoko Adi Setyawan, Titan Budi |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Citation: | Setyawan TB. 2020. Strategi Pengembangan Sumberdaya Wisata Memancing dengan Pendekatan Valuasi Ekonomi di Perairan Tanjung Kait, Tangerang, Banten. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor |
| Abstract: | Wisata memancing di atas bagan adalah salah satu kegiatan wisata bahari
yang jarang dibahas. Potensi dari kegiatan wisata memancing masih belum banyak
diketahui karena kurangnya penelitian mengenai kegiatan wisata memancing ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan arahan alternatif strategi
pengembangan kegiatan wisata memancing dengan mengkaji gambaran umum
lokasi penelitian, menganalisis nilai ekonomi dari kegiatan wisata memancing dan
kegiatan perikanan tangkap, mengestimasi daya dukung kawasan wisata
memancing dan menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang serta ancaman
terhadap kegiatan wisata memancing.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penduduk lokal
sebagai pihak pengembang kegiatan wisata memancing dengan memberikan arahan
alternatif strategi pengembangan wisata memancing. Selain itu, diharapkan juga
penelitian dapat memberikan gambaran potensi kegiatan wisata memancing,
sehingga hal ini dapat membuka ruang untuk kegiatan bahari selain kegiatan bahari
yang umum seperti diving dan snorkeling. Potensi ini diharapkan dapat dilihat oleh
pemerintah sehingga pemerintah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
salah satu acuan untuk merumuskan strategi pengembangan wisata memancing.
Pendekatan valuasi ekonomi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM), Travel
Cost Method (TCM) dan Effect on Production (EOP). Pendekatan CVM dan TCM
digunakan untuk melihat nilai potensi sumberdaya perikanan dari kegiatan wisata
memancing dengan pendekatan valuasi ekonomi. Kedua metode tersebut
menggunakan pendekatan yang berbeda sehingga diharapkan dengan adanya kedua
pendekatan yang berbeda tersebut, nilai potensi ekonomi yang diperoleh lebih
mendekati kenyataan. Analisis nilai potensi sumberdaya dengan metode EOP
diharapkan dapat memberikan gambaran potensi sumberdaya perikanan dengan
menggunakan pendekatan hasil tangkap yang diperoleh nelayan. Analisis daya
Dukung Kawasan digunakan untuk mengetahui jumlah optimum wisatawan/hari.
Strategi pengembangan disusun dengan menggunakan analisis Strength, Weakness,
Opportunity and Threat (SWOT).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, wisata memancing di
Perairan Tanjung Kait dikunjungi oleh 500 hingga 1000 wisatawan setiap
minggunya. Wisatawan pada umumnya memiliki target ikan yang berbeda dari
nelayan sehingga tidak ada konflik antara wisatawan dan nelayan. Sebaliknya,
nelayan mendukung kegiatan wisata memancing karena dapat memberikan
pemasukan tambahan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai ekonomi wisata memancing
berdasarkan pendekatan TCM dan CVM berturut-turut sebesar Rp. 3 272 524 846
per tahun dan Rp. 2 254 934 539 per tahun. Nilai ekonomi perairan berdasarkan
pendekatan EOP adalah sebesar Rp. 2 230 519 266 per tahun. Berdasarkan hasil
analisis daya dukung kawasan, jumlah wisatawan per hari yang dapat ditampung
oleh kawasan Perairan Tanjung Kait adalah sebanyak 940 wisatawan per hari.
Kekuatan dari wisata memancing berdasarkan hasil analisis SWOT adalah
potensi perikanan yang menjadi daya tarik wisata, dukungan dari penduduk lokal,
kesediaan menerima wisatawan dari penduduk lokal dan fasilitas-fasilitas
penunjang yang mendukung kegiatan wisata. Kelemahan dari wisata memancing di
Perairan Tanjung Kait adalah kurangnya promosi kegiatan wisata dan rendahnya
tingkat pendidikan penduduk lokal. Peluang untuk mengembangkan wisata
memancing adalah adanya wisatawan reguler yang berwisata setiap minggunya
serta asosiasi-asosiasi pemancing yang menyatukan wisatawan-wisatawan tersebut.
Ancaman terhadap kegiatan wisata berasal dari perubahan garis pantai dan resiko
terjadinya bencana alam.
Strategi untuk pengembangan wisata memancing adalah dengan melakukan
promosi kegiatan wisata dan meningkatkan jumlah bagan. Selain itu, peningkatan
pelayanan wisata juga dapat meningkatkan jumlah wisatawan. Masalah sampah
perlu ditangani karena sampah dapat memberi dampak negatif terhadap
sumberdaya perairan yang menjadi daya tarik wisata memancing di Perairan
Tanjung Kait. Recreational fishing on bamboo platform is one of the less-discussed marine tourism activities. The potential of recreational fishing tourism is still not widely known because of the lack of research about recreational fishing tourism. The purpose of this study is to propose alternate direction strategies for developing recreational fishing tourism in Tanjung Kait by understanding the general condition of the location of the study, analyzing economical value of fishing tourism and fisheries, estimating the carrying capacity of the fishing tourism and analyzing the strength, the weakness, the opportunity and the threat to the fishing tourism. This research is expected to provide alternate direction strategies for developing recreational fishing tourism for local residents as the ones who develop and manage the recreational fishing tourism. Furthermore, this study is expected to provide an overview of the potential of the recreational fishing tourism, so it can open up more marine tourism options besides diving and snorkeling. This potential is expected to be seen by the government so the government can use this study as one of the references for formulating a strategy to develop recreational fishing tourism on the bamboo platform. The economic valuation approaches used in this study are the Contingent Valuation Method (CVM), Travel Cost Method (TCM), and Effect on Production (EOP) approaches. CVM and TCM approaches are used to understand the potential of fish resources from recreational fishing tourism by using economic valuation approach. The two methods use different approaches, so it is hoped by using the two different approaches, the potential of fish resources will be as close as the reality. The potential of fish resources analyzed using the EOP method is expected to give an overview of the natural resources’ potential. This method tries using the yield of fishermen to approach the potential economic value of the natural resources. Carrying capacity is analyzed in order to find the optimum number of tourists that could visit Tanjung Kait in a day. The development strategy is formulated by using Strength, Weakness, Opportunity and Threat Analysis (SWOT). Based on the results of the study, fishing tourism in Tanjung Kait Water is visited by 500 to 1000 tourists each week. The tourist’s fish targets are different from the fishermen’s, so there is no conflicts between the two of them. On the other hand, the fishermen support fishing tourism because it can provide additional income for them. The results of the analysis show that the economic value of fishing tourism based on TCM and CVM approaches, respectively, is Rp. 3 272 524 846 annually dan Rp. 2 254 934 539 annually. The economic value of the waters based on EOP approach is Rp. 2 230 519 266 annually. Based on carrying capacity analysis, the number of tourists that can be accommodated by Tanjung Kait waters is 940 tourists per day. The strengths of the fishing tourism based on SWOT analysis are the potential for the fisheries to become tourist attraction, the supports of the local residents, the willingness to accept tourists by the local residents and the supporting facilities which support the fishing tourism. The weaknesses of the fishing tourism are the lack of promotion for fishing tourism and the low-level education of the local residents. The opportunities to develop fishing tourism come from the regular tourists that visit every week and fishing associations that bring the tourists together. The threats to the fishing tourism come from changes in the coastline and the risk of natural disaster. The strategies to develop fishing tourism are increasing the promotion of the fishing tourism and increasing the number of bamboo platforms. In addition, improving the services of fishing tourism could also increase the number of tourists. The problem of waste needs to be addressed because the waste could negative impact to aquatic resources, which are the main attraction of fishing tourism in Tanjung Kait Waters. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105864 |
| Appears in Collections: | MT - Multidiciplinary Program |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover.pdf | Cover | 440.46 kB | Adobe PDF | View/Open |
| C252160091_TITAN BUDI SETYAWAN.pdf | Fullteks | 754.09 kB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf | Lampiran | 476.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.