Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105857
Title: Rancang Bangun Model Pembiayaan Tanpa Bunga Untuk Meningkatkan Daya Saing Agroindustri Tapioka
Other Titles: A Design Model of Interest-Free Financing to Improve the Competitiveness of Tapioca Agroindustry
Authors: Sukardi, Sukardi
Indrasti, Nastiti Siswi
Raharja, Sapta
Yulianto, Kiki
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Salah satu permasalahan utama dalam pembangunan pertanian dan pengembangan agroindustri tapioka adalah lemahnya permodalan. Pembiayaan merupakan modal usaha yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung usaha yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Berdasarkan jenisnya, pembiayaan digolongkan menjadi pembiayaan berbunga dan pembiayaan tanpa bunga. Pembiayaan tanpa bunga (interest-free financing) merupakan sebuah sistem untuk mendapatkan dan menggunakan dana atau modal dalam rangka menjalankan sebuah usaha atau bisnis sehingga terbebas dari unsur bunga. Agroindustri tapioka yang dikaji merupakan UMKM yang mengolah ubikayu menjadi tepung tapioka. Selain permodalan, agroindustri tapioka masih menghadapi beberapa permasalahan, diantaranya teknologi produksi sederhana, kemampuan manajerial, ketersediaan bahan baku tidak kontinyu serta pengelolaan limbah. Dalam melakukan usaha selama ini, industri pengolahan tapioka menggunakan modal sendiri, modal dari perbankan, bantuan dari BUMN, dan modal kemitraan. Upaya Indonesia meningkatkan daya saing tapioka terus dilakukan yang antara lain diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan penekanan pada daya saing berbasis sumber daya alam. Lemahnya akses pembiayaan menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan daya saing bisnis tapioka di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembiayaan yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing agroindustri tapioka baik skala lokal maupun global. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menghasilkan sebuah model pembiayaan tanpa bunga untuk meningkatan daya saing agroindustri tapioka. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dibagi menjadi empat tahapan yaitu: (1). Merumuskan teori, konsep dan celah riset pada pembiayaan tanpa bunga, (2). Menggambarkan serta menganalisis situasional dan prospek pembiayaan tanpa bunga pada agroindustri tapioka, (3). Memperoleh model pembiayaan tanpa bunga dan instrumen penilaian kelayakan pembiayaan tanpa bunga pada usaha agroindustri tapioka, dan (4). Memperoleh strategi peningkatan daya saing agroindustri tapioka berbasis Green Productivity Index dan Partnership Nisbah Agreement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan dengan pendekatan sistem, sistematic literature review, analisis situasional, analisis prospektif, Financial Balance Diagram, Causa-Loop Diagram, Input-Output Diagram, Use Case Diagram, analisis sensitivitas, analisis sumber pembangkit limbah, analisis studi kelayakan ekonomi, pendekatan produksi bersih dan analisis Green Productivty Index. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui secara teori dan konsep yang dirumuskan bahwa pembiayaan tanpa bunga yang dilakukan pada agroindustri tapioka didasarkan atas nota kesepakatan bersama antara pemilik modal (money owner) dengan pemilik usaha (technical owner) untuk bermitra dalam suatu kegiatan agroindustri tapioka melalui pembagian keuntungan dan pembagian kerugian. Kondisi aktual yang dihadapi agroindustri tapioka di Indonesia saat ini adalah kesulitan akses pembiayaan untuk berkembang dan berdaya saing. Model pembiayaan tanpa bunga yang prospektif untuk dikembangkan adalah model pembiayaan partnership (kerjasama), yang mempunyai kelebihan seperti bebas agunan, bebas bunga, kontrak perjanjian bagi untung dan bagi rugi yang disepakati bersama sehingga mengurangi masalah kesulitan akses pembiayaan yang dihadapi serta meminimalisasi kesenjangan antara pemilik modal dan pemilik usaha. Keunggulan model yang dihasilkan adalah model pembiayaan dengan instrumen penilaian kelayakan usaha berbasis tanpa bunga yang adaptif yang dapat merespon kondisi yang tak dapat diprediksi. Didasarkan atas kontrak kesepakatan, yang meliputi nisbah (proporsi) multi kondisi, pembagian nisbah (proporsi) berdasarkan perhitungan hasil diakhir usaha, dan klausul Partnership Nisbah Agreement (PNA). Selain itu, nilai indeks produktivitas hijau (green productivity index) untuk produk tapioka adalah sebesar 0,2320, masih cukup kecil dan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, formulasi strategi peningkatan daya saing agroindustri tapioka akan berfokus pada modernisasi usaha tapioka dengan teknologi melalui fokus pada prioritas strategi melalui penggunaan mesin-mesin produksi yang secara signifikan menaikan indeks produktivitas hijau sebesar 0,0706, sehingga menghasilkan indeks produktivitas hijau tapioka perbaikan sebesar 0,3026. Temuan lain, dari hasil perhitungan dengan pendekatan partnership nisbah agreement menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan baku akan menurunkan nilai ekonomi (produktivitas) pada proses produksi tapioka. Semakin tinggi harga bahan baku, maka nilai indeks produktivitas hijau akan semakin menurun. Nilai indeks produktivitas hijau yang masih kecil berpeluang untuk dilakukan riset dan kajian selanjutnya dalam upaya meningkatkan nilai indeks produktivitas hijau pada produk tapioka. Selain itu, berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, terdapat celah penelitian dengan topik pembiayaan tanpa bunga pada agroindustri yang dibagi kedalam 8 sub-topik, masing-masing sub-topik dilengkapi dengan state of the art sehingga memudahkan peneliti lain yang mempunyai minat yang sama untuk melakukan penelitian pengembangan dengan topik pembiayaan tanpa bunga pada agroindustri. Walaupun pemodelan sistem pembiayaan tanpa bunga pada agroindustri telah mengalami banyak perkembangan, tetapi disisi yang lain tidak banyak peneliti yang mengembangkan instrumen yang menjadi prasyarat kelayakan pembiayaan berbasis tanpa bunga. Pembiayaan tanpa bunga sangat prospektif untuk dikembangkan dan diterapkan dalam bisnis yang berbasis pertanian yang dinamis dan penuh tantangan, sehingga tercipta pembagian keuntungan dan risiko yang adil antara petani dan pemilik modal.
One of the main problems in agricultural development and tapioca agro-industrial development is a lack of capital. Financing is business capital provided by a party to another party to support a planned business, either by itself or by an institution. Based on the type, financing is classified into interest financing and interest-free financing. Interest-free financing is a system for obtaining and using funds or capital to run a business or business to free from the element of interest. The tapioca agro-industry being studied is the SMEs that process cassava into tapioca flour. Apart from capital, the tapioca agro-industry still faces several problems, including simple production technology, managerial capability, non-continuous availability of raw materials, and waste management. In doing business so far, the tapioca processing industry uses its capital, capital from banks, assistance from BUMN (State-Owned Enterprises), and partnership capital. Indonesia's efforts to improve tapioca's competitiveness continue to be carried out, among other things directed at strengthening more comprehensive development in various fields with an emphasis on competitiveness based on natural resources. Weak access to finance is one of the inhibiting factors in increasing the competitiveness of the tapioca business in Indonesia. Therefore, we need a financing model that is expected to increase the tapioca agro-industry competitiveness on both local and global scale. This research aims to design and produce an interest-free financing model to increase the competitiveness of the tapioca agro-industry. The research is divided into four stages, namely: (1). Formulate theories, concepts, and research gaps on interest-free financing, (2). Describe and analyze the situation and prospects of interest-free financing in the tapioca agro-industry, (3). Obtain an interest-free financing model and an interest-free financing feasibility assessment instrument for tapioca agro-industry business, and (4). Obtain a strategy to increase tapioca agro-industry competitiveness based on the Green Productivity Index and the Partnership Ratio Agreement. The method used in this research is modeling with a systems approach, systematic literature review, situational analysis, prospective analysis, Financial Balance Diagrams, Causa-Loop Diagrams, Input-Output diagrams, Use Case Diagrams, sensitivity analysis, waste generation source analysis, study analysis. Economic viability, clean production approach, and Green Productivity Index analysis. Based on the results of the research, it can be seen in theory and concepts formulated that the interest-free financing carried out in the tapioca agro-industry is based on a memorandum of understanding between the capital owner (investor) and the business owner (technical owner) to partner in a tapioca agro-industrial activity through profit sharing and distribution. Loss. The actual condition faced by the tapioca agro-industry in Indonesia today is the difficulty in accessing financing to develop and be competitive. The prospective interest-free financing model to be developed is a partnership financing model, which has advantages such as free collateral, interest-free, mutually agreed-upon profit-sharing and loss-sharing contracts so as to reduce the difficulty of accessing financing problems faced and minimize the gap between capital owners. And business owners. The superiority of the resulting model is a financing model with an adaptive interest-free based business feasibility assessment instrument that can respond to unpredictable conditions. Based on an agreement contract, which includes a multi-condition ratio (proportion), the distribution of the ratio (proportion) based on the calculation of results at the end of the business, and the Partnership Nisbah Agreement (PNA) clause. The green productivity index for tapioca products is 0.2320, which is still relatively small and needs to be improved. Therefore, the strategy formulation for increasing the tapioca agro-industry competitiveness will focus on modernizing tapioca businesses with technology by focusing on strategic priorities through production machines, which significantly increases the green productivity index by 0.0706, resulting in an improved tapioca green productivity index with a value of 0.3026. Another finding from the calculation, using the partnership ratio agreement approach, explains that the increase in raw material prices will reduce the economic value (productivity) in the tapioca production process. The higher the price of raw materials, the lower the green productivity index value will be. The green productivity index value, which is still small, can further research and study to increase the green productivity index value in tapioca products. Based on the literature review that has been carried out, there is a research gap with the topic of interest-free financing in the agro-industry, which is divided into eight sub-topics, each of which is equipped with a state of the art so that it makes it easier for other researchers with the same interest. Conduct development research on the topic of interest-free financing in the agro-industry. Although the modeling of the interest-free financing system in agro-industry has undergone many developments, on the other hand, not many researchers have developed instruments that are prerequisites for interest-free financing. Interest-free financing is very prospective to be developed and applied in a business based on agriculture that is dynamic and full of challenges, to create a fair share of profits and risks between farmers and owners of capital.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105857
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover482.16 kBAdobe PDFView/Open
F361170111_Kiki Yulianto.pdf
  Restricted Access
Fullteks7.68 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.