Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105618
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuwanto, Antonius-
dc.contributor.advisorRachmania, Nisa-
dc.contributor.advisorLay, Bibiana Widyawati-
dc.contributor.authorAnggraini, Flatya Indah-
dc.date.accessioned2021-02-02T10:36:17Z-
dc.date.available2021-02-02T10:36:17Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105618-
dc.description.abstractOryctes rhinoceros mejadi salah satu hama utama pada perkebunan kelapa sawit, terutama pada saat stadia dewasa. Namun, ketersediaan bahan organik hasil dekomposisi limbah tanaman kelapa sawit di area perkebunan menjadi tempat yang baik untuk perkembang biakan O. rhinoceros, terutama pada stadia larva. Pengendalian pada stadia larva dinilai efektif berdasarkan mobilitas larva yang rendah. Penggunaan biopestisida yang ramah lingkungan telah banyak dilakukan, namun dari biopestisida golongan bakteri masih belum dimanfaatkan. Bacillus thuringiensis (Bt) banyak dilaporkan memiliki potensi sebagai biopestisida karena dapat mensintesis kristal protein yang dapat beracun apabila tertelan oleh larva target. Meskipun demikian, belum adanya laporan mengenai efektifitas isolat Bacillus thuringiensis yang dapat mengendalikan larva Oryctes rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah menapis dan menguji efektifitas isolat Bt dari sampel tanah perkebunan kelapa sawit yang toksik terhadap larva O.rhinoceros serta membandingkan toksisitasnya pada jenis larva yang berbeda. Sebanyak 37 koloni berhasil diisolasi menggunakan metode pemanasan suspensi sampel. Hasil penapisan 10 isolat dari morfologi koloni dan menggunakan metode pewarnaan kristal protein diujikan pada larva T.molitor instar 10 pada dosis 108 spora mL-1 diperoleh mortalitas masih dibawah 50%. Bioasay dilakukan pada larva O.rhinoceros instar 3 menggunakan metode force feeding. Hasilnya diperoleh dua isolat toksik yaitu SBB33 dengan mortalitas 94.44% dan SBB35 sebesar 75%. Isolat toksik selanjutnya dilanjutkan uji pada larva O. rhinoceros instar pertama dan ketiga menggunakan metode food contamination. Mortalitas dengan isolate SBB33 diperoleh sebesar 64.08% dan pada SBB35 sebesar 60%. Pengujian juga dilakukan pada larva Bombyx morii instar keempat. Mortalitas diperoleh sebesar 58.86% pada SBB33 dan 45.19% pada SBB35. Kedua isolat diidentifikasi berdasarkan gen 16SrRNA menunjukkan SBB33 dna SBB35 berkerabat dekat dengan B. thuringiensis strain 3S2-3 dan B. thuringiensis strain GCU_BTi10 dengan presentase kemiripan diatas 99%. Identifikasi profil protein menggunakan SDS- PAGE isolat terpilih menunjukkan adanya kemiripan profil protein pada Bt yang toksik pada kelompok Coleoptera yaitu pada 66 kDa. Informasi yang diperoleh dari studi ini menunjukkan bahwa isolate terpilih memiliki potensi sebagai bioinsektisida yang dapat toksik pada larva O.rhinoceros.id
dc.description.sponsorshippribadiid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenapisan dan Karakterisasi Isolat Bacillus thuringiensis (Bt) yang Toksik terhadap Larva Oryctes rhinoceros Lid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmortalitasid
dc.subject.keywordBacillus thuringiensisid
dc.subject.keywordlarvaid
dc.subject.keywordOryctes rhinocerosid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover.pdf
  Restricted Access
Cover283.18 kBAdobe PDFView/Open
G351180291_Flatya Indah Anggraini.pdf
  Restricted Access
Artikel utama1.05 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
lampiran375.56 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.