Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105557
Title: Karakterisasi Molekuler Kapang Dermatofita yang Diisolasi dari Hewan Terduga Menderita Dermatofitosis
Authors: Pribadi, Eko Sugeng
Indrawati, Agustin
Endrawati, Dwi
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Dermatofitosis, juga dikenal sebagai ringworm atau tinea, adalah infeksi jamur (mikosis) pada kulit, rambut, dan kuku. Penyakit ini disebabkan oleh jamur kosmopolitan dari genus Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton. Dermatofitosis adalah penyakit zoonosis karena dapat menular ke manusia dan hewan. Diagnosis dapat dilakukan pada spesimen uji dengan teknik konvensional dan molekuler. Teknik konvensional dilakukan dengan pemeriksaan natif menggunakan KOH 10-20% dan kultur pada media tanam untuk pengamatan koloni makro dan mikroskopis. Teknik pemeriksaan molekuler spesimen uji dapat dilakukan dengan PCR-RFLP untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih cepat dan tepat, penelitian ini menggunakan primer umum untuk fungi yaitu ITS 1 dan ITS 4, serta primer khusus untuk dermatofita yaitu Chytin Synthase 1. RFLP dilakukan dengan menggunakan enzim DdeI pada hasil PCR ITS positif pada dermatofita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakter kapang dermatofita yang diisolasi dari 50 hewan terduga dermatofitosis dari Jakarta dan Bogor. Dari sampel tersebut didapatkan empat isolat positif Microsporum canis, yaitu: B1, B15, B16, dan J1U1. Keempat isolat dermatofita tersebut kemudian dikarakterisasi dengan metode PCR-RFLP dan sekuensing. Pola potong dan kesejajaran urutan isolat B1 berbeda dengan B15, B16, dan J1U1. Hasil pola potong keempat isolat pada penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaan yang terjadi dapat digunakan sebagai pembeda karakter M. canis yang diisolasi dari Jakarta dan Bogor. Isolat J1U1 dan B16 M. canis hasil penelitian ini memiliki karakteristik pola potong pada 750, 550, 450, 250, dan 200 bp. Pola potong isolat B1 pada ukuran 250 bp dan 200 bp. Spesimen kerokan kulit J1U1, B16, B1 dan B15 menampilkan empat pita dengan ukuran 550, 450, 250, dan 200 bp. Berdasarkan hubungan kekerabatan pada pohon filogenetik, isolat B1 M. canis memiliki keterkaitan genetik dengan isolat ATCC 23828. Isolat J1U1, B15 dan B16 memiliki keterkaitan genetik satu sama lain, dengan susunan genotipe yang sama ditunjukkan oleh isolat B15 dan B16.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105557
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020den.pdf
  Restricted Access
7.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.