Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105554
Title: Analisis Pelaksanaan Program Desa Organik dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Willingness to Adopt SRI Organik (Studi Kasus: Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Authors: Ismail, Ahyar
Thamrin, Fifi Diana
Harianja, Asri
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Pengembangan sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk penduduk Indonesia. Salah satu agenda pemerintah di Nawacita adalah mencapai pembangunan berkelanjutan di bidang pertanian adalah melalui program "1.000 Desa Pertanian Organik" dengan System of Rice Intensification (SRI) Organic. Pemerintah memilih Kelompok Tani Organik Sarinah untuk pengembangan Desa Pertanian Organik di Ciparay, Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program pengembangan Desa Pertanian Organik, perbedaan praktik budidaya pertanian SRI organik dengan pertanian konvensional, perbedaan pendapatan pertanian SRI organik dengan pertanian konvensional, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesediaan adopsi (willingness to adopt) SRI Organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2019. Pemilihan lokasi dan pemilihan waktu penelitian dilakukan dengan cara sengaja (purposive), dengan pertimbangan Kelompok Tani ini merupakan kelompok tani penerima manfaat program desa pertanian organik dan saat ini dipercaya dalam pengembangan Desa Pertanian Organik di daerah sekitarnya di Kecamatan Ciparay. Sampel penelitian terdiri dari 60 petani SRI organik dan 60 petani dengan sistem pertanian konvensional. Metode pengumpulan diperoleh dari data data primer dan data sekunder yang dianalisis secara kuantitatif menggunakan Microsoft Excel dan SPSS untuk analisis willingness to adopt SRI organik oleh petani. Penelitian menemukan bahwa implementasi “Pengembangan Desa Pertanian Organik” berjalan dengan baik dan status keberlanjutan kelembagaan tinggi. Petani organik SRI mengeluarkan total biaya rata-rata sekitar Rp 26,22 juta per hektar per musim tanam, sementara petani padi konvensional menghabiskan total biaya rata-rata Rp 16,43 juta per hektar per musim tanam. Efisiensi pertanian (rasio RC) menunjukkan bahwa kedua sistem pertanian itu efisien tetapi pertanian organik SRI lebih menguntungkan (2,21) daripada pertanian konvensional (1,66). Penelitian ini menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi pertanian organik SRI adalah usia, pendidikan, pengalaman pertanian, luas lahan, persepsi eksperimen, dan persepsi keuntungan relatif. Karakteristik internal yang berbeda menyebabkan pemahaman yang berbeda dari petani SRI organik dengan konvensional. Upaya peningkatan pemahaman diperlukan dari Dinas Pertanian dan penyebaran informasi dari sesama petani. Peningkatan adopsi sebagai wujud pelaksanaan program Pengembangan Desa Pertanian Organik dapat dicapai dengan melakukan penyuluhan yang partisipatif dan penyebaran informasi/ajakan dari petani SRI organik kepada petani konvensional.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105554
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020ahh.pdf
  Restricted Access
19.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.