Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105538
Title: Kajian Stok Karbon Organik Mangrove di Tanjung Batu, Kecamatan Kepulauan Derawan, Berau-Kalimantan Timur
Authors: Koropitan, Alan F
Prartono, Tri
Dewi, Intan Sari
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Peningkatan emisi CO2 di atmosfer akibat faktor antropogenik secara global telah terjadi sejak revolusi industri dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun hingga saat ini. Akibat peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer, maka efek gas-gas rumah kaca meningkat dan terjadi pemanasan global. Tanjung Batu-Kepulauan Derawan memiliki mangrove yang luas dan diperkirakan mampu berperan dalam upaya pengurangan CO2 di atmosfer. Mangrove berperan mengurangi emisi CO2 di atmosfer melalui proses fotosintesis dan penyimpanan karbon pada biomassa maupun sedimen. Secara umum, tujuan studi adalah mengkaji peran mangrove Tanjung Batu dalam menyimpan karbon di biomassa dan sedimen. Penelitian dilakukan bulan Februari-November 2018. Pengambilan data di 5 titik stasiun yang mewakili komunitas mangrove tepian pantai (Stasiun 1, 2 dan 3) dan komunitas mangrove tepian sungai (Stasiun 4 dan 5). Pengukuran data mangrove meliputi perhitungan jumlah pohon, identifikasi jenis mangrove, pengukuran diameter at breast height (DBH), sedangkan pengambilan sedimen dengan menggunakan pipa stainless. Sampel sedimen yang diambil digunakan untuk pengukuran karbon organik (Metode Walcky black), stok karbon sedimen dan Pb-210 (umur dan akumulasi karbon). Pengukuran karbon organik menggunakan sampel sedimen dengan interval kedalaman 4, 6 dan 8 (pada kedalaman 0-50 cm dilakukan di Stasiun 1, 3 dan 5), sedangkan dengan interval kedalaman 5 cm (pada kedalaman 0-15 cm di Stasiun 2 dan 4). Pengukuran tekstur sedimen menggunakan sampel sedimen dengan interval 5 cm pada kedalaman 0-15 cm di semua titik stasiun. Pengukuran Pb-210 menggunakan sampel sedimen berdasarkan interval 5 cm (pada kedalaman sedimen 0-15 cm), dan interval 2 cm (pada kedalaman 48-50 cm) yang digunakan sebagai Pb-210 supported (Stasiun 1 dan 3). Stasiun 5 dipotong dengan interval 4, 6 dan 8 cm pada kedalaman 1-50 cm. Sampel mangrove digunakan untuk identifikasi struktur komunitas mangrove dan estimasi stok karbon di biomassa (above-ground biomass/AGB dan below-ground biomass/BGB) menggunakan persamaan allometrik, sedangkan sampel sedimen digunakan untuk pengukuran Stok karbon organik di sedimen menunjukkan stok karbon terbesar dengan persentase 66.24 %, selanjutnya AGB sebesar 23.34 % dan BGB sebesar 10.41 %. Hasil stok karbon organik berkisar 173.49 – 672.65 Mg C ha-1, dengan rata-rata 378.98 Mg C ha-1. Penyimpanan stok karbon organik tersebut berasal dari pembentukan biomassa maupun pengendapan reruntuhan komponen biomassa di dalam sedimen serta berasal dari biomasa/karbon dari lokasi lain yang terperangkap. Tingginya stok karbon sedimen diduga oleh akumulasi dari keberadaan mangrove dan proses-prosesnya yang telah berlangsung pada masa lalu sampai saat ini. Rata-rata laju akumulasi karbon organik selama 20 tahun terakhir di stasiun 1, 3 dan 5 secara berurutan adalah 31.79, 28.28 dan 55.03 g C m-2 tahun-1 . Stasiun 5 yang terletak di area dekat daratan dan sungai memiliki rata-rata laju akumulasi tertinggi. Hasil studi menunjukan bahwa ekosistem mangrove sebagai karbon biru memberikan kontribusi nyata secara alami untuk penyerapan dan penyimpanan karbon dalam bentuk material organik. Hal ini bermanfaat sebagai upaya mitigasi perubahan iklim secara global dan secara khusus di Tanjung Batu Kecamatan Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105538
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020isa.pdf
  Restricted Access
11.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.