Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105204
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMansur, Irdika-
dc.contributor.advisorBudi R, Sri Wilarso-
dc.contributor.authorZuhriansah, Alfi Laila-
dc.date.accessioned2021-01-11T00:36:11Z-
dc.date.available2021-01-11T00:36:11Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105204-
dc.description.abstractJenis pemanfaatan fly ash yang sudah diizinkan di Indonesia belum seimbang dengan penimbunan fly ash yang terjadi di setiap industri penghasil. Fly ash yang bersifat alkali (pH 8.52) memiliki kandungan Kalsium (Ca). Kandungan Ca tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk menstabilan pH dalam proses pengomposan bahan organik untuk menggantikan dolomit. Produk kompos yang dihasilkan dapat dimanfatkan terutama untuk bahan pembenah tanah pasca tambang di lingkungan industri penghasil fly ash, yaitu pembangkit listrik smelter di pertambangan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan fly ash terhadap parameter suhu, pH, warna, dan rasio C/N, serta total mikroba, jenis cendawan, dan indeks perkecambahan biji selama proses pengomposan ampas daun sereh wangi. Kandungan hara makro (C-organik, N, P, dan K total) dan mikro (Ca, Mg, Mn, dan Fe total) dari kompos ampas daun sereh wangi juga dianalisis. Percobaan pengomposan terdiri dari 6 kombinasi, yaitu pengomposan ampas daun sereh wangi tanpa penambahan bahan alkali (K), serta dengan penambahan bahan alkali yaitu 2–15% fly ash (FA1-FA4) dan 2% dolomit (D). Produk kompos dari percobaan tersebut kemudian dianalisis pengaruhnya terhadap parameter pertumbuhan 6 minggu setelah tanam dari bibit Cananga odorata. Parameter yang diamati adalah pertambahan diameter dan tinggi, panjang akar, jumlah akar sekunder, berat kering pucuk dan akar, biomassa total, nisbah pucuk:akar (NPA), kandungan hara dan logam berat dalam tanah, akumulasi hara dalam jaringan bibit C. odorata, serta serapan hara. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap satu faktor yaitu penambahan macam kompos ampas daun sereh wangi ke dalam media tanam C. odorata. Perlakuan terdiri dari 7 kombinasi, yaitu media tanam tanpa kompos (K), media tanam dengan penambahan kompos ampas daun sereh wangi tanpa bahan alkali (P1), media tanam dengan penambahan kompos campuran ampas daun sereh wangi + 2% dolomit (P2), serta media tanam dengan penambahan kompos campuran ampas daun sereh wangi + 2–15% fly ash (P3–P6). Analisis pengaruh kompos campuran ampas daun sereh wangi dengan fly ash terhadap pertumbuhan C. odorata terutama untuk kandungan logam berat seperti Pb, Mn, Cu, Cd, dan As dalam media tanaman serta akumulasinya dalam jaringan. Penambahan fly ash ke dalam pengomposan ampas daun sereh wangi (FA1-FA4) menghasilkan penurunan rasio C/N yang sudah mencapai <15, pH yang stabil pada kisaran 7.5–8, total mikroba berkisar antara 106-1011 CFU/g, indeks perkecambahan biji yang mecapai ≥80%, serta kandungan unsur hara N, Ca, Mg, dan Fe total yang tidak berbeda dengan pengomposan ampas daun sereh wangi tanpa penambahan bahan alkali (K) maupun dengan penambahan 2% dolomit (D) pada akhir pengomposan. Konsentrasi Mn dan Fe total yang dihasilkan oleh kompos campuran ampas daun wangi dengan fly ash masih berada di bawah batas ambang dari standar mutu Peraturan Menteri Pertanian No. 70 tahun 2011 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah. Bibit C. odorata yang ditumbuhkan pada media tanam dengan penambahan kompos campuran ampas daun sereh wangi + 2–15% fly ash (P3-P6) yang menghasilkan pertambahan diameter dan tinggi, panjang akar, jumlah akar sekunder, berat kering pucuk dan akar, biomassa total, serta NPA yang tidak signifikan berbeda dengan media tanam tanpa penambahan kompos (K), dengan kompos ampas daun sereh wangi tanpa bahan alkali (P1) maupun dengan kompos ampas daun sereh wangi + 2% dolomit (P2). Penambahan kompos campuran ampas daun sereh wangi + 15% fly ash (P6) ke dalam media tanam menghasilkan konsentrasi N, P dan K total yang cenderung tinggi, meningkatkan akumulasi dan serapan N hingga 20%, serta perubahan pH media tanam yang stabil pada kondisi netral. Aplikasi kompos campuran ampas daun sereh wangi + 15% fly ash (P6) juga menghasilkan konsentrasi Pb, Mn, Cu, Cd, dan As dalam media tanam, serta akumulasi dalam jaringan C. odorata yang rendah. Penambahan kompos campuran ampas daun sereh wangi + 15% fly ash (P6) ke dalam tanah dapat menurunkan konsentrasi akumulasi Mn dalam jaringan C. odorata. Berdasarkan hasil tersebut, aplikasi fly ash dalam kompos dapat menggantikan peran dolomit dalam menstabilkan pH tanah dan saat pengomposan, menurunkan jumlah kehilangan P dalam media tanam, meningkatkan serapan hara, serta menurunkan akumulasi logam di dalam jaringan C. odorata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTropical silvicultureid
dc.titleAplikasi Pemanfaatan Fly Ash sebagai Bahan Campuran Alternatif dalam Pengomposanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordampas daun sereh wangiid
dc.subject.keywordbahan campuranid
dc.subject.keywordfly ashid
dc.subject.keywordnutrisi tanamanid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020alz.pdf
  Restricted Access
15.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.