Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105171
Title: Optimalisasi Lahan Pertanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan dengan Tanaman Sela Semusim
Authors: Hariyadi
Suwarto
Rizki, Dian Pratanda
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil minyak nabati. Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji pemanfaatan ruang terbuka pada areal kelapa sawit belum menghasilkan dengan tanaman jagung dan kedelai menggunakan sistem tumpang sari, (2) menganalisis peningkatan produktivitas tanaman dengan berbagai dosis pupuk dan (3) menganalisis dosis pupuk optimum yang digunakan pada tanaman sela. Peningkatan luas areal kelapa sawit menyebabkan keterbatasan areal penanaman komoditas lain, salah satunya tanaman pangan. Keterbatasan areal penanaman ditingkatkan dengan cara mengoptimalisasi lahan kelapa sawit tanaman belum menghasilkan (TBM). Optimalisasi lahan dapat dilakukan pada ruang terbuka yang terdapat pada areal kelapa sawit TBM. Optimalisasi lahan pertanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan teknik budidaya tumpang sari dengan memanfaatkan gawangan dengan penanaman tanaman semusim. Penelitian dilaksanakan di Kebun kelapa sawit rakyat, KUD Tunas Muda, Kabupaten Siak, Riau, sejak bulan November 2018-Maret 2019. Percobaan ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) tersarang (nested) dengan dua faktor perlakuan, yaitu perlakuan pemupukan sebagai faktor utama dan perlakuan tanaman sebagai anak petak. Perlakuan pemupukan terdiri dari tiga taraf yaitu, P1 (pupuk rekomendasi jagung 350 kg ha-1 Urea + 100 kg ha-1 SP-36 + 150 kg ha-1 KCl, pupuk rekomendasi kedelai 50 kg ha-1 Urea + 100 kgha-1 SP-36 + 100 kgha-1 KCl), P2 (pupuk kandang 5 ton ha-1 + ½ pupuk rekomendasi) dan P3 (pupuk kandang 2.5 ton ha-1 + 1/2 pupuk rekomendasi). Perlakuan tanaman terdiri dari empat taraf yaitu, T1 (tanpa tanaman sela), T2 (monokultur kedelai), T3 (tumpang sari jagung + kedelai (1:2)) dan T4 (monokultur jagung. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang terbuka diantara areal kelapa sawit belum menghasilkan umur satu tahun dapat meningkatakan produktivitas lahan berdasarkan hasil nilai nisbah kesetaraan lahan yang diperoleh. Penerapan pola tanaman sela di areal kelapa sawit belum menghasilkan umur satu tahun rata-rata tidak mempengaruhi komponen morfologi, fisiologi dan produksi tanaman sela. Pola tanaman sela mempengaruhi pertumbuhan diameter batang, jumlah pelepah dan kerapatan stomata kelapa sawit yang mengalami peningkatan setiap bulan. Perlakuan dosis pupuk tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dan kedelai di areal kelapa sawit (TBM-1), sehingga belum dapat memberikan rekomendasi dosis pupuk optimum yang akan digunakan kembali. Penanaman jagung dan kedelai sebagai tanaman sela dengan pola tumpang sari dan dipupuk dengan dosis P3 (pupuk kandang 2.5 ton ha-1 + 1/2 pupuk rekomendasi) memberikan nisbah kesetaraan lahan tertinggi (1.76).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105171
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020dpr.pdf
  Restricted Access
13.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.