Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105165
Title: Strategi Keberlanjutan Lahan Sawah Baru di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko
Authors: Barus, Baba
Pravitasari, Andrea Emma
Sandi, Dedi
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Kecamatan Lubuk Pinang telah terjadi perubahan penggunaan lahan siklikal (lahan sawah – kebun kelapa sawit – lahan sawah cetak baru). Perubahan siklikal merupakan perubahan penggunaan lahan yang mengikuti pola atau bersifat sementara dalam satuan waktu (sawah – kelapa sawit), kemudian akan kembali pada fungsinya (kelapa sawit – sawah). Perubahan penggunaan lahan atau alih fungsi yang terjadi di Kecamatan Lubuk Pinang jarang terjadi, umumnya terjadi perubahan penggunaan lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit. Perubahan penggunaan lahan kelapa sawit menjadi sawah cetak baru berimplikasi terhadap pergeseran tata ruang wilayah, pergeseran sosial-ekonomi petani; dan masalah keberlanjutan lahan sawah baru. Tujuan penelitian ini dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi penggunaan lahan dan pola perubahan penggunaan lahan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan kelapa sawit menjadi sawah cetak baru, menganalisis kelayakan usaha tani kelapa sawit dan padi, serta menyusun alternatif strategi keberlanjutan lahan sawah cetak baru di Kecamatan Lubuk Pinang. Identifikasi penggunaan dan perubahan penggunaan lahan kelapa sawit menjadi lahan sawah dilakukan dengan analisis interpretasi secara visual dengan menggunakan sofware ArcGIS 10.3. Faktor penyebab perubahan penggunaan lahan kelapa sawit menjadi sawah menggunakan analisis regresi logistik biner dengan sofware SPSS 25. Kelayakan usaha tani kelapa sawit dan padi sawah dikaji dengan analisis finansial. Penentuan prioritas strategi keberlanjutan lahan sawah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Penggunaan lahan di Kecamatan Lubuk Pinang terbesar didominasi oleh kebun kelapa sawit 59% dan lahan sawah 25%. Luas perubahan penggunaan lahan tahun 2007 sampai 2012 seluas 72 ha yaitu lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit dan tahun 2012 sampai 2017 seluas 403 ha yaitu lahan kelapa sawit menjadi lahan sawah cetak baru. Pola perubahan penggunaan lahan terjadi secara siklikal seluas 19.18 ha. Faktor pendorong alih fungsi lahan kelapa sawit menjadi sawah cetak baru dipengaruhi oleh umur tanaman, produksi, harga jual TBS, pendapatan usaha tani dan kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit. Hasil analisis kelayakan usaha tani yang diusahakan selama 25 tahun secara finansial padi sawah lebih menguntungkan dibandingkan kelapa sawit dengan selisih keuntungan sebesar Rp. 44 052 015.5/ha. Strategi keberlanjutan sawah baru dapat dilakukan dengan a) memanfaatkan keinginan kelompok tani untuk meningkatkan produktifitas lahan sawah; b) meningkatkan program penyuluhan kepada kelompok tani; c) memberikan modal serta insentif kepada petani dan generasi muda; d) menetapkan lahan sawah abadi; dan e) menetapkan harga gabah dan pendampingan penggunaan pupuk serta pestisida; f) sosialisasi dengan petani tentang pentingnya tanam serempak untuk menghindari resiko serangan hama penyakit ketika terjadi perubahan iklim.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105165
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020dsa.pdf
  Restricted Access
33.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.