Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105157
Title: Aktivitas Antitumor Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) pada Mencit yang Diinduksi dengan 7.12- dimetilbenz(α)anthracene (DMBA).
Authors: Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Gunanti
Harlina, Eva
Sandriya, Ardi
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol daun keladi tikus Typhonium flagelliforme sebagai terapi penyakit tumor. Penelitian ini menggunakan enam ekor mencit yang telah diinduksi karsinogen 7.12- dimetilbenz(α)anthracene (DMBA). Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi plasebo (KK) dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus (KE). Pengamatan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Massa tumor dari kedua kelompok mencit dikoleksi dan difiksasi dalam Neutral Buffered Formalin (NBF) 10 %. Perlakuan dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi yang diwarnai pewarna Hematoksilin- Eosin (HE) dan imunohistokimia menggunakan antibodi proliferating cell nuclear antigen (PCNA) dan Caspase-3. Hasil penelitian menunjukkan gambaran makroskopik permukaan kulit pada daerah tumbuhnya tumor mengalami alopesia, tumbuh benjolan berwarna kemerahan dan keropeng. Kedua kelompok mencit memiliki berat badan dan diameter tumor fluktuatif setiap minggunya. Gambaran mikroskopik menunjukkan benjolan massa tumor yang terbentuk terdiri atas tiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma (16.7 %), fibrosarcoma (16.7 %) dan squamous cell carcinoma (66.6 %). Ketiga tumor digolongkan dalam diferensiasi baik 33.4 %, diferensiasi sedang 33.4 %, diferensiasi buruk 16.7 %, dan tidak berdiferensiasi 16.7 %. Laju pertumbuhan tumor selaras dengan tingkat diferensiasi. Tumor yang bermetastasis sebanyak 50 % dan tidak bermetastasis sebanyak 50 %. Terdapat penurunan rataan indeks mitosis dan angiogenesis yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan nilai positivitas dan intensitas warna PCNA dan Caspase-3 yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus dapat menghambat pertumbuhan tumor, dan sediaan ini dapat dikembangkan dan digunakan sebagai bahan terapi tumor.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105157
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020asa.pdf
  Restricted Access
13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.