Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105140
Title: Kajian Fisiologis, Biokimia, Status Kesehatan dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang Diberi Pakan Mengandung Sisteamin dan Kreatin
Authors: Suprayudi, Muhammad Agus
Alimuddin
Junior, Muhammad Zairin
Setiawati, Mia
Nuryati, Sri
Wardani, Wira Wisnu
Issue Date: 2020
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Ikan nila (Oreochromis sp.) adalah salah satu komoditas perikanan unggulan yang memberikan kontribusi nomor empat terhadap total produksi ikan dunia. Indonesia merupakan salah satu negara produsen utama ikan nila yang mampu meningkatkan jumlah produksi setiap tahunnya menurut data produksi ikan nila nasional. Namun, budidaya ikan nila sebagai komoditas ekspor unggulan seringkali menemui tantangan terutama terkait tingginya biaya pakan dan kualitas daging (fillet) ikan yang diinginkan oleh konsumen. Biaya pakan bergantung pada besar kandungan protein sedangkan kualitas fillet dipengaruhi oleh proses deaminasi oksidatif pada sel-sel daging yang terkait pemanfaatan protein pakan oleh ikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi suplementasi sisteamin dan kreatin serta kombinasi keduanya melalui pakan terhadap kinerja biokimia, fisiologi, dan pertumbuhan ikan nila. Selain itu, suplementasi sisteamin dan atau kreatin juga diberikan untuk melihat kualitas fillet dan status kesehatan ikan nila. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi manfaat suplementasi sisteamin terhadap kinerja pertumbuhan serta ketahanan terhadap stres pada ikan nila merah (Oreochromis sp.). Penelitian ini menguji lima level dosis sisteamin (quadruplicate), terdiri dari kontrol (N = 0 g/kg sisteamin), A1 (0.25 g/kg sisteamin), A2 (0.50 g/kg sisteamin), A3 (0.75 g/kg sisteamin) dan A4 (1.00 g/kg sisteamin). Pakan diberikan sebanyak 3 kali sehari sampai ikan kenyang selama 56 hari periode pemeliharaan. Uji tantang dilakukan dengan menggunakan teknik paparan udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan akhir, rasio konversi pakan (FCR), retensi protein dan protein otot meningkat secara signifikan (p<0.05) dengan suplementasi sisteamin. Analisis polinomial ortogonal menunjukkan bahwa model regresi kuadrat suplementasi sisteamin untuk laju pertumbuhan spesifik (LPS) adalah y = -0.5867 2 + 0.6932 + 3.7973(p=0.01) dengan tingkat optimal dosis sisteamin sebesar 0.59 g/kg pakan. Suplementasi sisteamin berhasil menurunkan kadar glukosa darah, protein dan trigliserida darah (p<0.05), yang menunjukkan pemanfaatan energi non protein lebih baik. Kadar somatostatin plasma menurun seiring dengan peningkatan suplementasi sisteamin. Ekspresi gen IGF-1 dan GLUT4 dihati secara signifikan (p<0.05) upregulasi dengan suplementasi sisteamin. Selain itu, suplemen sisteamin berhasil meningkatkan ketahanan ikan terhadap stres, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan superoxide dismutase (SOD), kelangsungan hidup pasca uji tantang yang lebih tinggi serta kortisol plasma, malondialdehyde (MDA) dan kadar glukosa (p<0.05) yang lebih rendah. Sebagai kesimpulan, suplementasi sisteamin optimal sebesar 0.59 g/kgmeningkatkan kinerja pertumbuhan dan ketahanan terhadap stres pada nila merah. Penelitian tahap kedua menguji lima macam pakan (quadruplicate), yang terdiri dari kontrol (N = 0 g/kg kreatin), B1 (1.00 g/kg glisin), B2 (0.4 g/kg kreatin), B3 (0.80 g/kg kreatin) dan B4 (1.20 g/kg kreatin) bertujuan untuk mengevaluasi manfaat suplementasi kreatin terhadap kinerja pertumbuhan serta ketahanan terhadap stres pada ikan nila merah (Oreochromis sp.). Pakan diberikan pada ikan sampai kenyang sebanyak 3 kali sehari selama 56 hari periode pemeliharaan. Uji toleransi terhadap stres dilakukan dengan menggunakan teknik air exposure challenge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPS, FCR dan retensi protein meningkat dengan suplementasi kreatin. Analisis polinomial ortogonal menunjukkan bahwa model regresi kuadrat untuk LPS adalah = 0.5916 2 + 0.7904 + 3.797(p=0.01). Suplementasi kreatin yang optimal menghasilkan penurunan kadar glukosa darah, protein dan trigliserida darah (p<0.05) yang mengindikasikan pemanfaatan energi non protein lebih efektif. Kadar insulin plasma juga menurun dan ekspresi gen IGF-1 dan GLUT4 dihati upregulasi secara signifikan. Selain itu, suplementasi kreatin meningkatkan ketahanan ikan terhadap stres, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan SOD, kelangsungan hidup pasca uji tantang yang lebih tinggi serta kortisol plasma, MDA dan kadar glukosa yang lebih rendah. Sebagai kesimpulan, suplementasi kreatin dengan dosis 0.668-0.882 g/kg meningkatkan nilai LPS, meningkatkan nilai SOD dan kesiapan menghadapi stres pada ikan nila merah. Penelitian tahap ketiga ini bertujuan untuk mengevaluasi efek suplementasi sisteamin,kreatin serta kombinasi keduanya terhadap kinerja pertumbuhan, status anti oksidan, kualitas daging dan ketahanan terhadap infeksi bakteri Streptococcus agalactiae pada ikan nila merah. Penelitian ini menguji lima macam pakan (quadruplicate) dengan kandungan energi dan protein yang sama, yaitu terdiri dari N (kontrol negatif), A (0.5 g/kg sisteamin), B (0.4 g/kg kreatin), C (0.5 g/kg sisteamin plus 0.4 g/kg kreatin) dan D (0.25 g/kg sisteamin plus 0.2 g/kg kreatin). Pakan diberikan pada ikan sampai kenyang dengan interval 3 kali sehari selama 56 hari periode pemeliharaan. Uji tantang dilakukan dengan menggunakan Streptococcus agalactiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi sisteamin dan kreatin sukses menurunkan (p<0.05) kadar air tubuh (whole body), namun meningkatkan (p<0.05) kadar protein tubuh dan retensi protein. Nilai SOD hati meningkat (p<0.05), namun kadar MDA, lemak dan glikogen hati menurun (p<0.05) akibat kombinasi sisteamin dan kreatin tersebut. Kondisi ini diperkuat dengan adanya perbaikan penggunaan energi non protein yang ditandai dengan penurunan (p<0.05) kadar protein darah dan glikogen otot yang berdampak pada pengurangan (p<0.05) kadar air dan MDA daging ikan nila selama proses penyimpanan 24 jam. Selain itu, kombinasi sisteamin dan kreatin meningkatkan ketahanan ikan terhadap uji tantang, seperti ditunjukkan oleh tingginya (p<0.05) survival rate (SR), aktivitas lysozyme, respiratory burst serta penurunan (p<0.05) nilai glukosa, protein, kolestrol dan trigliserida. Sebagai kesimpulan, kombinasi sisteamin sebesar 0.5 g/kg dan kreatin sebesar 0.4 g/kg pakan meningkatkan kinerja pertumbuhan, kapasitas anti oksidan, kualitas daging dan ketahan terhadap infeksi bakteri.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105140
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020www.pdf
  Restricted Access
28.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.