Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105131
Title: Analisis Pertumbuhan Wilayah di Provinsi Maluku
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Nurmalina, Rita
Putri, Eka Intan Kumala
Bahasoan, Husen
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Pembangunan wilayah secara umum mempunyai tujuan untuk mengembangkan wilayah ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan potensi wilayah untuk mensejahterahkan masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat erat kaitannya dengan posisi geografis antardaerah satu dengan daerah yang lain. Kutub pertumbuhan sebagai struktur yang memiliki kapasitas untuk mendorong pertumbuhan struktur ekonomi yang lain. Kutub pertumbuhan pada akhirnya berkembang menjadi pusat pertumbuhan dengan konsep keruangan yang konkrit dan diharapkan dapat menjadi prime mover bagi wilayah sekitarnya. Pusat-pusat pertumbuhan pada awalnya akan banyak menyerap sumberdaya wilayah sekitarnya (backwash effect), tetapi dalam jangka panjang penyerapannya makin berkurang seiring makin besarnya penyebaran sumberdaya ke wilayah sekitarnya (spread efffect) sehingga dikatakan terjadi net spillover effect . Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis struktur pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan gugus pulau serta wilayah pengembangan di Provinsi Maluku, (2) mengidentifikasi dampak penyebaran (spread effect) dan penyerapan (backwash effect) pusat pertumbuhan terhadap hinterland terkait pertumbuhan di Provinsi Maluku, (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan di Provinsi Maluku. Metode yang digunakan adalah tipologi Klassen, indeks Theil, analisis skalogram, analisis gravitasi dan analisis spasial ekonometrik. Hasil penelitian menunjukkan struktur pertumbuhan ekonomi di Maluku terjadi perubahan dari tahun 2010-2016 untuk kabupaten/kota. Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Tenggara berada pada daerah maju dan cepat tumbuh. Kabupaten Seram Bagian Timur berada pada daerah maju tapi tertekan; Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya berada pada daerah yang cepat berkembang sedangkan Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat berada pada daerah yang relatif tertinggal. Kelompok gugus pulau, yang termasuk dalam daerah maju dan cepat tumbuh adalah kelompok gugus pulau VIII-IX yaitu Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru. Kelompok gugus pulau II-VII: Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur berada pada daerah maju tapi tertekan. Kelompok gugus pulau X-XII: Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya berada pada daerah berkembang cepat. Kelompok gugus pulau I: Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan berada pada daerah yang relatif tertinggal. Wilayah pengembangan untuk Maluku Wilayah Selatan: Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya berada pada daerah yang maju dan cepat tumbuh sedangkan Maluku Wilayah Utara: Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan berada pada daerah yang relatif tertinggal. Ketimpangan yang terjadi antara kelompok gugus pulau sangat tinggi sedangkan ketimpangan dalam kelompok gugus pulau, kelompok gugus pulau VII-IX ketimpangannya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok gugus pulau I, II-VII dan X-XII. Pola penyebaran sangat tinggi dengan memiliki jumlah fasilitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sarana sosial serta infrastruktur berada pada Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Buru sedangkan kabupaten lainnya memiliki fasilitas yang kurang memadai. Pusat pertumbuhan Kota Ambon dengan dampak penyerapan yang terbesar berada pada Kabupaten Maluku Tengah sebagai daerah belakang karena interaksi ekonomi lebih dekat dibandingkan dengan kabupaten lainnya sedangkan Kota Tual dengan dampak penyerapan yang terbesar berada pada Kabupaten Maluku Tenggara sebagai hinterland dikarenakan jarak interaksi lebih dekat dengan pusat pertumbuhan. Modal, tenaga kerja, infrastruktur, lama sekolah, aliran barang dan aliran penumpang adalah faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan. Faktor yang paling berpengaruh dan signifikan terhadap pusat pertumbuhan adalah tenaga kerja, infrastruktur dan aliran penumpang yang berpengaruh terhadap kapasitas produksi di Provinsi Maluku.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105131
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020hba.pdf
  Restricted Access
33.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.