Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10468
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorViolita
dc.date.accessioned2010-05-03T04:59:10Z
dc.date.available2010-05-03T04:59:10Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10468
dc.description.abstractTelah dilakukan penelitian tentang respon fisiologi tanaman kedelai yang mendapat cekaman kekeringan dan herbisida paraquat pada 3 kedelai budidaya (Glycine max L.), kedelai liar (G. Tomentella) dan jagung. Media tanam berupa campuran tanah dan pasir (1:1, v/v) pada pot seberat 8 kg di rumah kaca. Perlakuan kekeringan diberikan dengan membiarkan tanaman tanpa air selama 12 hari untuk kedelai budidaya dan jagung, dan 22 hari untuk G. Tomentella, sementara perlakuan paraquat diberikan dengan penyemprotan pada daun tanaman dosis 90 g ai/ha. Pengamatan dilakukan pada Kadar Air Media (KAM), Kadar Air Relatif (KAR), tinggi tajuk, panjang akar, bobot tajuk, bobot akar, laju fotosintesis (Pn), laju transpirasi (E), malondialdehid (MDA), aktivitas enzim antioksidan, asam askorbat (ASA) dan kandungan prolin daun. Perlakuan cekaman kekeringan mengakibatkan penurunan KAM dan KAR tanaman. Walaupun tidak mempengaruhi tinggi tajuk dan panjang akar, pada umumnya cekaman kekeringan akan mengakibatkan penurunan bobot kering tanaman dan produksi biji. Selain itu perlakuan kekeringan mengakibatkan penurunan Pn dan E, dan peningkatan kandungan MDA pada semua tanaman. Namun kandungan MDA jagung tidak menunjukkan peningkatan berarti dengan semakin lamanya kekeringan. Aktivitas enzim antioksidan umumnya meningkat sampai 10 hari setelah perlakuan (HSP) kekeringan, dan kemudian menurun ketika KAR daun mengalami penurunan dibawah 50% (12 HSP kekeringan). Kandungan ASA daun terjadi peningkatan sampai hari ke-10 (Tidar) dan hari ke- 12 (Panderman dan jagung), namun tidak terjadi peningkatan ASA pada G. Tomentella dan Burangrang. Adapun kandungan prolin kedelai meningkat tajam ketika tanaman mengalami stres berat (12 HSP kekeringan). Namun pada jagung tidak terjadi peningkatan yang berarti sampai hari terakir perlakuan kekeringan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKomparasi Respon Fisiologi Tanaman Kedelai yang Mendapat Cekaman Kekeringan dan Perlakuan Herbisida Paraquatid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007vio_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract39.88 kBAdobe PDFView/Open
2007vio.pdf
  Restricted Access
Full Text989.89 kBAdobe PDFView/Open
2007vio_abstract.ps
  Restricted Access
Postscript7.62 MBPostscriptView/Open
Cover 2007vio.pdf
  Restricted Access
Cover 302.92 kBAdobe PDFView/Open
Bab I 2007vio.pdf
  Restricted Access
Bab I441.36 kBAdobe PDFView/Open
Bab III 2007vio.pdf
  Restricted Access
Bab III 726.88 kBAdobe PDFView/Open
Bab II 2007vio.pdf
  Restricted Access
Bab II 347.5 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka 2007vio.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka 593.58 kBAdobe PDFView/Open
Penutup 2007vio.pdf
  Restricted Access
Penutup316.4 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.