Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104551
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBahtiar, Rizal-
dc.contributor.advisorTampubolon, Bahroin Idris-
dc.contributor.authorPratama, Muhammad Satria Agung-
dc.date.accessioned2020-12-24T00:43:27Z-
dc.date.available2020-12-24T00:43:27Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104551-
dc.description.abstractSaat musim kemarau sebagian besar masyarakat Desa Ciderum mengalami krisis air bersih berupa kekeringan air tanah yang berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Terbatasnya akses air bersih membuat masyarakat harus melakukan upaya penanggulangan kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kekeringan dan persepsi masyarakat mengenai kekeringan di Desa Ciderum, mengidentifikasi adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, mengestimasi kerugian ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat kekeringan di Desa Ciderum, mengestimasi besarnya kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan kekeringan di Desa Ciderum dan mengidentifikasi upaya penanggulangan kekeringan yang dapat dilakukan oleh masyarakat Desa Ciderum. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan skala likert, pendekatan harga pasar dan metode contingent valuation method serta willingness to pay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya bencana kekeringan di Desa Ciderum adalah pertambahan penduduk dan berkurangnya lahan resapan air serta dipengaruhi oleh fluktuasi curah hujan dan hari hujan, sedangkan penyebab kekeringan menurut persepsi masyarakat adalah akibat intensitas curah hujan. Adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memperdalam sumur, membeli peralatan untuk mengambil air dan membangun sumber air secara kolektif, sementara untuk kehidupan sosial mayoritas responden menyatakan bahwa kekeringan berdampak positif karena memberi ruang lebih banyak untuk berinteraksi sosial. Kekeringan mengakibatkan kerugian ekonomi mencapai Rp. 118.236.875/tahun. Rata-rata kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan kekeringan adalah sebesar Rp. 2.640/m3. Upaya penanggulangan kekeringan yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan sumber air tambahan, sistem pipa pengaliran dan sumur resapan air dengan skema pembiayaan dari total WTP masyarakat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcResources and Environmental Economicid
dc.titleAnalisis Dampak Sosial Ekonomi Bencana Kekeringan (Studi Kasus Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordadaptasiid
dc.subject.keywordkerugian ekonomiid
dc.subject.keywordpendekatan harga pasarid
dc.subject.keywordpersepsiid
dc.subject.keywordskala likertid
dc.subject.keywordwillingness to payid
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File SizeFormat 
H20msa.pdf
  Restricted Access
30.07 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.