Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104138
Title: Intensitas Kabut Asap di Atas Pertanaman Kelapa Sawit ditentukan Berdasarkan Transmisivitas Atmosfer (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara VI, Batanghari, Jambi).
Authors: June, Tania
Salmayenti, Resti
Wafiyah, Arin Zahrotul
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Kabut asap menjadi salah satu hasil kebakaran hutan yang dapat dilihat secara langsung dan memberikan dampak negatif bagi visibilitas atmosfer. Keberadaan kabut asap dapat diestimasi menggunakan berbagai metode baik menggunakan satelit, pengukuran menggunakan alat, maupun perhitungan matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis intensitas kabut asap adalah dengan perhitungan transmisivitas atmosfer. Transmisivitas atmosfer didapatkan dari rasio antara radiasi global yang terukur oleh alat pada permukaan bumi dengan radiasi global di puncak atmosfer. Hasilnya didapatkan rata-rata transmisivitas atmosfer di PT. Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI), Batanghari, Jambi pada tahun 2015 adalah 0,28. Kondisi tersebut menunjukkan sebagian besar kondisi cuaca pada tahun 2015 di PTPN VI Jambi memiliki turbiditas atmosfer yang tinggi. Adapun periode kebakaran hutan dan kabut asap berlangsung sejak September hingga pertengahan November, dimana puncak kebakaran terjadi pada bulan Oktober 2015. Kebakaran hutan menyebabkan nilai radiasi hambur meningkat hingga mencapai nilai tertinggi sebesar 33,8 MJ/m2/hari diikuti dengan penurunan radiasi global dibanding rata-ratanya. Kandungan partikulat berupa PM 10 dan Aerosol Optical Depth yang tinggi pada periode September hingga pertengahan November 2015 memperkuat adanya intensitas kabut asap yang tinggi di Jambi. Kabut asap juga berdampak terhadap kemampuan tanaman kelapa sawit untuk menyerap CO2 dari atmosfer. Batas fotosintesis yang masih dapat dilakukan tanaman kelapa sawit saat tertutupi oleh kabut asap adalah pada fraksi difus 0,55. Fraksi difus lebih dari 0,55 menunjukkan berkurangnya kemampuan kelapa sawit dalam menyerap CO2 dan mengakibatkan penurunan NEE. Kondisi ini menyebabkan tingginya konsentrasi CO2 di atmosfer.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104138
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G20azw.pdf
  Restricted Access
Fulltext17.89 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.