Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103697
Title: Evaluasi Tingkat Kesehatan Tegakan Jati (Tectona grandis F.) Pasca Kebakaran Berulang Di BKPH Dander, KPH Bojonegoro, Jawa Timur
Authors: Supriyanto
Hermawan, Donny
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: BKPH Dander merupakan salah satu bagian dari KPH Bojonegoro yang memiliki hutan tanaman Jati (Tectona grandis) dengan luasan 1370 ha. Jati merupakan salah satu jenis pohon kehutanan yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi namun sering terjadi kebakaran hutan jati dengan berbagai sebab. Kebakaran hutan yang terjadi dalam satu tahun terakhir ini (2018) sebanyak 4 – 5 kali pada musim kering (April-Oktober). Kebakaran yang terjadi dapat menurunkan kualitas tegakan atau kayu sehingga dapat menurunkan nilai ekonominya. Kebakaran berulang mengakibatkan beberapa kerusakan pada pohon yang berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas produktivitas, kualitas tapak, dan vitalitas sehingga hutan menjadi tidak sehat. Hutan dikatakan sehat jika hutan masih dapat memenuhi fungsinya sebagaimana fungsi yang ditetapkan. Oleh karena itu perlu diukur status kesehatan hutan pasca kebakaran berulang dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Indikator yang digunakan dalam metode FHM adalah produktivitas (LBDS), kualitas tapak (pH dan KTK), dan vitalitas (kondisi tajuk dan kerusakan pohon). Klaster plot dibangun dengan menggunakan desain klaster plot FHM pada areal terbakar berulang, tidak terbakar, dan berada pada tegakan berumur 9 tahun (petak 22b), 8 tahun (petak 22b1), 5 tahun (petak 13d), dan 4 tahun (petak 15) dengan setiap petak dibuat dua klaster plot FHM sehingga terdapat 8 klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LBDS pada areal tidak terbakar lebih besar dibandingkan LBDS pada areal terbakar. Kerusakan yang mendominasi pada areal terbakar dan tidak terbakar adalah kerusakan pada bagian tajuk (vitalitas) yang disebabkan oleh hama ulat dan sarang rayap pasca kebakaran, sedangkan kerusakan lainnya yang ditemukan adalah liana dan cabang patah atau mati. Dampak kebakaran terhadap kualitas tegakan dan kematian pohon masih sangat kecil karena api kebakaran hutan termasuk api permukaan. Dampak kebakaran hutan terhadap kualitas tapak termasuk tinggi hingga sangat tinggi. Hasil akhir nilai kesehatan hutan pada semua klaster plot areal terbakar dengan kategori sehat hingga sangat sehat dengan masing masing skor akhir 26-31, sedangkan areal tidak terbakar dengan status kesehatan sangat sehat atau ideal dengan skor akhir 32.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103697
Appears in Collections:UT - Silviculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E20dhe.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.