Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103464
Title: Analisis Kecocokan Penggunaan Lahan dan Rencana Pemanfaatan Ruang di DAS Bone Hilir, Provinsi Gorontalo
Authors: Ardiansyah, Muhammad
Sutandi, Atang
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Hidiya, Miesriany
Issue Date: 2011
Publisher: IPB University
Abstract: Kemampuan lahan merupakan salah satu bagian dari potensi sumberdaya lahan yang menggambarkan keberdayaan lahan untuk mendukung berbagai aktivitas. Kecocokan antara kepatutan dan fungsi penggunaan lahan dengan kemampuan lahan menggambarkan suatu keharmonisan ekologi lingkungan. Salah satu tujuan dari perencanaan wilayah adalah mencapai keharmonisan tersebut agar tidak melahirkan degradasi lingkungan di waktu mendatang. Kota Gorontalo adalah salah satu Ibu Kota Provinsi yang berkembang sangat pesat sehingga perubahan penutupan/penggunaan lahan di wilayahnya patut mendapat perhatian seksama, terutama pada lereng-lereng perbukitan/pegunungan. Dampak perubahan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan maupun bencana, seperti banjir yang rutin terjadi setiap tahun di wilayah hilir. Penelitian ini mengambil lokasi DAS Bone Hilir, Provinsi Gorontalo, dengan tujuan melakukan analisis dinamika penutupan/penggunaan lahan, analisis kemampuan lahan, analisis kecocokan penggunaan lahan dan kecocokan pola ruang, serta arahan pemanfaatan ruang. Metode penelitian yang dipakai adalah analisis tumpang-tindih (overlay) dengan sistem informasi geografis untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan dan menilai kecocokan, analisis Location Quotien (LQ) untuk mengetahui pemusatan jenis penutupan/penggunaan lahan, dan analisis Shift Share (SSA) untuk mengetahui pergeseran jenis penutupan/penggunaan lahan. Analisis kecocokan didasarkan atas tiga parameter, yaitu kemampuan lahan, manfaat/fungsi penggunaan lahan, dan kepatutan/estetika penggunaan lahan. Data utama yang dipakai dalam penelitian ini adalah citra Landsat tahun 1990, 2000, dan 2006, serta hasil kerja lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perubahan penutupan/penggunaan lahan dari ketiga analisis menunjukkan suatu dinamika yang senada, dimana dari tahun 1990 hingga 2006 ada kecenderungan bahwa hutan, sawah, dan tegalan mengalami penurunan luasan, meskipun luasan tegalan sempat meningkat dari 1990 ke 2000. Sebaliknya kebun campuran dan semak serta permukiman cenderung meningkat. Meskipun terjadi perubahan penggunaan lahan namun hasil analisis kecocokan penutupan/penggunaan lahan menunjukkan suatu kategori yang baik, karena 72 % penutupan/penggunaan lahan tergolong cocok, 23 % agak cocok dan selebihnya kurang cocok dan tidak cocok. Kondisi ini perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Adapun hasil analisis kecocokan rencana pola ruang menunjukkan kategori yang lebih baik, yaitu 85 % cocok, 6 % agak cocok, dan selebihnya kurang cocok - tidak cocok. Meskipun nilai kecocokan yang terakhir ini tergolong tinggi, namun sesungguhnya terdapat suatu kejanggalan rencana pola ruang yang tidak tertangkap oleh metode penilaian, dimana areal permukiman dialokasikan pada lahan-lahan sawah irigasi (yang seharusnya dipertahankan), sedangkan areal persawahan ditempatkan pada lahan-lahan tegalan dan kebun campuran. Dengan demikian metode penilaian perlu dipertajam, yaitu dengan menambahkan parameter penggunaan lahan eksisting dan kecocokannya. Dari hasil analisis yang terakhir ini kelas cocok turun menjadi 71,3 % dan kelas tidak cocok meningkat menjadi 19,7 %. Untuk membangun arahan pemanfaatan ruang juga mengacu pada konsep ini (lima parameter), dimana nilai kecocokan arahan pola ruang yang diperoleh cukup baik : 86.3 % cocok, 11.5 % agak cocok, 0,2 kurang cocok, dan 0.2% tidak cocok.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103464
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2020nhi.pdf
  Restricted Access
Fulltext77.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.