Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103423
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSahara-
dc.contributor.advisorBaryshnikova, Nadezhda-
dc.contributor.authorHasyyati, Zata-
dc.date.accessioned2020-08-03T00:37:45Z-
dc.date.available2020-08-03T00:37:45Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103423-
dc.description.abstractAceh dan West Papua menerima bantuan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk membangun daerah melalui kewenangan pemerintah daerah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melaui aspek pendidikan adalah bentuk pembangunan yang ditargetkan. sehingga, pemerintah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk pendidikan dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dapat diukur dengan berbagai indikator, seperti; rata-rata lama sekolah, angka partisipasi, dan sebagainya. Mayoritas hasil penelitian sebelumnya mengindikasikan adanya kontribusi yang signifikan. Akan tetapi, tidak banyak penelitian yang memisahkan peran dari setiap level pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat pendidikan menjadi penting untuk dievaluasi agar pemerintah dapat memprioritaskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dampak komposisi sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dan Papua Barat. Model ekonometrik panel data dengan metode analisis Generalized Method of Moments (GMM) digunakan untuk mengevaluasi sumber daya manusia - yang diwakilkan melalui aspek pendidikan - dan perannya dalam meningkatkan pertumbuhan. Dengan membandingkan berbagai wilayah kabupaten/kota di Aceh dan West Papua, analisis tersebut dilakukan selama 8 tahun sejak 2010 hingga 2017. Terdapat total 36 wilayah kabupaten/kota dimana 23 diantaranya berada di Aceh dan 13 daerah di West Papua. Pengambilan Aceh dan West Papua sebagai bahan observasi didasarkan pada kenyataan bahwa kedua wilayah ini menerima dana otsus dari pemerintah pusat. Selain pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia juga penting. Sehingga, penting untuk mengevaluasi seberapa jauh pengeluaran pemerintah telah memastikan daerahnya berhasil keluar dari jebakan kemiskinan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan tingkat menengah ke bawah memberikan dampak yang lebih besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Tidak terdapat efek yang signifikan dari pendidikan perguruan tinggi di kedua provinsi. Dengan demikian, ada beberapa rekomendasi yang dapat dianjurkan demi pemanfaatan dana pendidikan yang lebih efisien, diantaranya; meningkatkan kualitas guru, pemerataan gaji guru yang memadai, pendanaan putra daerah yang lebih spesifik, dan mempertahankan program guru masuk desa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcEconomic Growthid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcAcehid
dc.titleKomposisi Sumber Daya Manusia dalam Pertumbuhan Ekonomi: Kasus Provinsi Aceh dan West Papua, Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordsumber daya manusiaid
dc.subject.keywordpertumbuhan ekonomiid
dc.subject.keywordpendidikanid
dc.subject.keywordPDBid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2020zha.pdf
  Restricted Access
Fulltext11.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.