Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103364
Title: Hipotesis Peran Sistem Kekebalan Limpa sebagai Adaptasi terhadap Infeksi Virus pada Kelelawar Pemakan Buah
Other Titles: IPB (Bogor Agricultural University)
Authors: Agungpriyono, Srihadi
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Mayasari, Ni Luh Putu Ika
Hanadhita, Desrayni
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Kelelawar merupakan reservoir dari virus-virus zoonotik berbahaya. Kelelawar seringkali secara serologis positif terhadap virus namun tidak menunjukkan gejala klinis. Pertahanan tubuh kelelawar terhadap virus menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkapkan komponen kekebalan kelelawar terutama dari aspek molekular. Hingga saat ini, belum banyak peneliti yang mengkaji aspek kekebalan dari sisi morfofisiologi organ kekebalan kelelawar. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mengkarakterisasi, dan menganalisis morfofisiologi limpa kelelawar pemakan buah yang berkaitan dengan peran kelelawar sebagai reservoir virus. Penelitian ini merupakan kajian histologi yang bersifat eksploratif dan deskriptif pada kelelawar pemakan buah (Pteropodidae) yaitu codot besar (Cynopterus titthaecheilus), nyap besar (Rousettus leschenaultii), dan kalong besar (Pteropus vampyrus). Kajian histologi dilakukan pada organ limpa yang difiksasi dengan bouin, paraformaldehida (PFA) 4%, atau neutral buffered formalin (NBF) 10% lalu ditanam dalam parafin. Pewarnaan histologi yang dilakukan meliputi pewarnaan umum, histokimia, dan imunohistokimia. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya dan mikroskop polarisasi. Kajian terbagi menjadi tiga topik yaitu identifikasi struktur dan fungsi umum limpa, identifikasi matriks ekstraselular penyusun rangka penunjang limpa, serta identifikasi tipe aliran darah dan posisi blood spleen barrier atau sawar darah limpa (SDL). Kajian terhadap struktur dan fungsi umum mendeskripsikan bahwa limpa kelelawar pemakan buah seperti mamalia pada umumnya, memiliki pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa putih terdiri dari periarteriolar lymphoid sheaths (PALS) dan folikel. Pulpa merah terdiri dari korda splenik, struktur sinus, dan ellipsoid. Zona marginal (ZM) dan sinus marginal (SM) diidentifikasi antara pulpa putih dan pulpa merah. Berdasarkan kajian komparasi morfofisiologi dengan spesies lain, limpa kelelawar pemakan buah diduga tidak memiliki kemampuan yang baik untuk berkontraksi dan menyediakan darah yang cepat, meskipun begitu memiliki kapasitas untuk menyimpan darah. Limpa kelelawar pemakan buah memiliki semua struktur filtrasi yang pernah diidentifikasi pada vertebrata yang mengindikasikan fungsi dominan limpa kelelawar pemakan buah adalah filtrasi patogen darah dan pertahanan yang mendukung ketahanan kelelawar terhadap infeksi virus. Kajian terhadap matriks ekstraselular penyusun rangka limpa mendeskripsikan bahwa jaringan ikat penunjang limpa kelelawar pemakan buah terutama disusun oleh serabut retikular. Serabut retikular secara umum memiliki inti kolagen yang terdiri dari kolagen I dan III dan dilapisi laminin dengan ketebalan yang bervariasi. Serabut elastin tunggal dan pendek diidentifikasi tersebar pada berbagai area limpa sebagai bagian dari serabut retikular. Penelitian ini mengidentifikasi struktur mirip periellipsoidal lymphoid sheaths (PELS) yang belum pernah diidentifikasi pada limpa mamalia. Identifikasi tipe aliran darah dan posisi SDL dilakukan dengan mengamati partikel tinta india yang diinjeksikan melalui intravena. Partikel tinta india berfungsi sebagai penanda dan model pengganti patogen darah. Aliran darah pada limpa kelelawar pemakan buah diidentifikasi memiliki tipe peredaran darah terbuka dan tertutup. Struktur SDL diidentifikasi berada pada area zona marginal (ZM), ellipsoid, dan PELS. Berdasarkan kecepatan pemrosesan tinta india, kelelawar pemakan buah disinyalir memiliki proses induksi kekebalan spesifik yang cepat dibandingkan mamalia lainnya. Kajian ini juga mengidentifikasi lesio kerusakan sel yang diduga terprogram pada 30% kelelawar yang dikaji dan menemukan badan inklusi eosinofilik pada semua limpa kelelawar yang dikaji. Belum banyak penelitian yang menyajikan badan inklusi hasil infeksi alam sehingga temuan ini dapat memberikan gambaran patofisiologi infeksi virus non eksperimental dalam limpa kelelawar pemakan buah. Temuan-temuan morfologi pada limpa kelelawar pemakan buah yang dikaitkan dengan karakter biologi kelelawar, mengindikasikan limpa kelelawar pemakan buah merupakan organ utama yang berperan dalam kekebalan non spesifik dan spesifik terhadap virus.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103364
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2020dha.pdf
  Restricted Access
Fulltext30.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.