Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103214
Title: Analisis Spasial dan Temporal Bioekonomi Perikanan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Pesisir Timur Lampung
Authors: Adrianto, Luky
Zairion
Ekawati, Aprillia Kartika
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang bernilai ekonomis penting. Permintaan pasar ekspor yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat eksploitasi rajungan yang masih mengandalkan hasil tangkapan alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah trip alokasi spasial dan temporal yang kemudian dibuat skenario pengelolaan pada perikanan rajungan (Portunus pelagicus) di perairan pesisir timur Lampung dengan menggunakan model dinamik berbasis analisis spasial bioekonomi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan rajungan (P. pelagicus) yang lebih optimal di perairan pesisir timur Lampung. Penelitian dilakukan selama 2 tahap. Tahap pra penelitian dilakukan pada 25 Februari 2017 – 3 Maret 2017 dan kegiatan penelitian inti diakukan pada 9-29 April 2017. Penelitian dilakukan di lokasi pendaratan rajungan di pesisir timur Lampung, yang terbagi menjadi 2 kabupaten (Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Tulang Bawang). Lokasi pendaratan rajungan diantaranya di desa Muara Gading Mas (Labuhan Maringgai), Kuala Penet, Way Seputih, Sungai Burung dan Kuala Teladas. Pembagian stratifikasi lokasi pengamatan dibagi menjadi 2, yaitu stratifikasi 1 (<5 mil) dan stratifikasi 2 (>5mil) yang merupakan jarak dari pelabuhan menuju daerah penangkapan (fishing ground). Musim penangkapan rajungan di timur Lampung terbagi menjadi 3 musim, yaitu musim puncak, sedang dan paceklik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal penangkap rajungan di lokasi pendaratan di Labuhan Maringgai memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan lokasi pendaratan lainnya. Hal tersebut disebabkan karena di Desa Muara Gading Mas memiliki jumlah nelayan yang lebih banyak dibandingkan daerah lainnya di lokasi penelitian. Jumlah hari melaut (trip) nelayan rajungan (P. pelagicus) di pesisir timur Lampung adalah 16-27 hari dalam satu bulan. Volume hasil tangkapan nelayan di stratifikasi 1 (S1) pada musim puncak tertinggi di lokasi pendaratan Way Seputih dan Sungai Burung. Sementara itu, hasil tangkapan tertinggi di stratifikasi 2 (S2) pada musim puncak adalah di lokasi pendaratan Labuhan Maringgai. Hasil analisis spasial dan temporal bioekonomi yang dilakukan di pendaratan rajungan di pesisir timur Lampung menunjukkan jumlah alokasi trip optimal pada masing-masing daerah penangkapan rajungan berdasarkan stratifikasi perairan dan musim penangkapan. Nilai alokasi spasial tertinggi dapat dijadikan lokasi rujukan daerah penangkapan rajungan pada setiap musim. Nilai produksi pada musim puncak di pendaratan rajungan Way Seputih dan Sungai Burung lebih tinggi dibandingkan 3 lokasi lainnya. Jumlah alokasi spasial upaya tangkap tertinggi pada musim puncak di stratifikasi 1 adalah di Sungai Burung dengan jumlah 1974 trip/musim dan di stratifikasi 2 tertinggi adalah di Kuala Penet sebanyak 2763 trip/musim. Alokasi trip optimal tertinggi pada musim sedang penangkapan rajungan di stratifikasi 1 adalah di Kuala Seputih sebanyak 3540 trip/musim, dan di stratifikasi 2 tertinggi adalah di Labuhan Maringgai 2883 trip/musim. Alokasi trip optimal tertinggi pada musim paceklik di stratifikasi 1 tertinggi adalah di Sungai Burung 10088 trip/musim dan di stratifikasi 2 di Kuala Penet sebanyak 4708 trip/musim. Penetapan alokasi spasial upaya penangkapan diharapkan menjadi bentuk pengelolaan pembatasan aktivitas penangkapan dalam upaya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan rajungan di perairan pesisir timur Lampung serta untuk menghindari terjadinya over fishing. Simulasi pemodelan sistem dinamik dalam pengelolaan perikanan rajungan di perairan pesisir timur Lampung menunjukkan pergerakan yang sama pada parameter populasi dengan nilai alokasi upaya penangkapan (trip) di 5 lokasi pengamatan. Peningkatan upaya penangkapan yang dilakukan menyebabkan penurunan stok di alam yang dimulai pada tahun ke-3. Parameter pada aktivitas perikanan rajungan yang memiliki peranan penting dalam pengelolaan adalah jumlah upaya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan. Pembatasan jumlah upaya penangkapan rajungan dapat diatasi dengan memberikan mata pencaharian alternatif kepada nelayan rajungan yang kemudian akan berdampak pada pengurangan jumlah nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan rajungan. Aktivitas penangkapan rajungan pada musim paceklik dinilai lebih menguntungkan disbanding musim puncak dan sedang karena harga jual pada musim paceklik lebih tinggi disbanding musim lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103214
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019ake.pdf
  Restricted Access
23.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.