Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103205| Title: | Analisis Keberlanjutan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis di Kabupaten Bogor |
| Authors: | Nuryartono, R Nunung Juanda, Bambang Effendi, Jaenal Anggriani, Triane Widya |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Layanan keuangan mikro merupakan salah satu pendekatan yang berpotensi besar untuk mengurangi kemiskinan dengan memberikan layanan keuangan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) merupakan lembaga yang memberikan pelayanan pembiayaan kepada petani di perdesaan. Namun dalam perkembangannya, lembaga keuangan mikro agribisnis ini mengalami masalah dalam keberlanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keberlanjutan finansial LKMA dari sisi efisiensi biaya, menganalisis keberlanjutan jangkauan LKMA, dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keberlanjutan LKMA. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yakni LKMA yang memiliki laporan keuangan selama 2 tahun (tahun 2016-2017). Hasil survei diperoleh sebanyak 15 LKMA. Metode penelitian untuk menganalisis keberlanjutan finansial dari sisi efisiensi menggunakan pendekatan parametrik metode Stochastic Frontier Analysis (SFA). Analisis jangkauan menggunakan analisis deskriptif. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan LKMA diidentifikasi dengan menggunakan regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan nilai efisiensi LKMA di Kabupaten Bogor hampir mendekati 100%, yang berarti kinerja keuangan LKMA di Kabupaten Bogor sangat efisien. Sebagian besar total biaya adalah dari biaya tenaga kerja. Terdapat beberapa LKMA yang mengalami penurunan volume pinjaman dan terbatasnya jumlah modal yang dimiliki. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pengembalian pinjaman, sehingga perguliran modal menjadi terhambat. Selain itu insentif gaji tenaga kerja LKMA relatif kecil yang menyebabkan pengurus tidak fokus untuk mengembangkan usaha LKMA. Keberlanjutan jangkauan LKMA dilihat dari sisi jangkauan nasabah menunjukkan sebagian besar LKMA mengalami peningkatan dalam jumlah anggota LKMA. Peningkatan anggota terbanyak adalah LKMA Rukun Tani. Sebagian besar peminjam aktif LKMA adalah petani. Masih banyaknya LKMA yang belum memberikan layanan tabungan. Sebagian besar anggota LKMA hanya menyimpan uang dalam bentuk simpanan pokok dan wajib saja. Faktor total pinjaman, total modal dan umur LKMA berpengaruh positif terhadap keberlanjutan LKMA. Hasil regresi panel dengan model interaksi pada variabel total pinjaman terhadap wilayah menunjukkan ada pengaruh wilayah dalam keberlanjutan sebesar 0,006 lebih besar di wilayah Bogor Tengah dibanding dengan wilayah lainnya (taraf signifikansi 15 persen). Yang artinya total pinjaman di wilayah Bogor Tengah berpengaruh lebih besar 0,006 kali terhadap keberlanjutan LKMA dibandingkan wilayah lainnya. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103205 |
| Appears in Collections: | DT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2020twa.pdf Restricted Access | 30.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.