Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103204
Title: Isolasi, Karakterisasi, dan Ekspresi Kemokin sebagai Penanda Genetik Penyakit Asma pada Hewan Model Macaca fascicularis.
Authors: Sajuthi, Dondin
Pamungkas, Joko
Iskandriati, Diah
Dewi, Fitriya Nur Annisa
Mariya, Sela Septima
Issue Date: 2020
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Asma merupakan penyakit poligenik yang ditandai dengan penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh inflamasi. Banyak mediator seluler yang terlibat dalam proses patogenesis asma, salah satunya kemokin yang berfungsi untuk migrasi dan aktivasi leukosit selama inflamasi. Gen pengode kemokin C-C Motif Ligan 7 (CCL7) dan CCL2 diketahui memiliki tingkat ekspresi mRNA yang tinggi pada monyet ekor panjang (MEP) yang mengalami reaksi asma. Monyet ekor panjang asal Indonesia pada penelitian ini telah dikembangkan sebagai hewan model asma dan terdapat variasi dalam respon hipersensitifitas terhadap alergen asma. Berdasarkan respon hipersensitifitas terhadap alergen pencetus asma MEP dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu high responder dan low responder. Kelompok high responder merupakan kelompok MEP asma yang memerlukan dosis alergen rendah untuk langsung berespon asma, sebaliknya kelompok low responder memerlukan dosis alergen yang tinggi untuk dapat berespon asma. Penelitian ini difokuskan untuk mencari potensi penanda genetik dengan analisis nukleotida tunggal pada gen CCL7 MEP yang dapat memisahkan kelompok high responder dan low responder. Isolasi dan karakterisasi gen CCL7 telah berhasil dilakukan pada penelitian ini sebagai tahap awal untuk melakukan analisis variasi nukleotida tunggal dan hubungannya dengan tingkat keparahan serta potensi terapi pada MEP asma. Daerah gen pengkode protein CCL7 telah berhasil diisolasi dan dideposit pada genbank dengan kode akses MF062250. Kemiripan yang tinggi antara gen CCL7 MEP dan manusia menunjukkan bahwa MEP berpotensi untuk menggambarkan peran CCL7 dalam asma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi nukleotida tunggal pada daerah promotor gen CCL7 MEP pada posisi -456 -/A berpotensi menjadi penanda genetik yang dapat membedakan MEP asma berdasarkan tingkat hipersensitifitas terhadap alergen pencetus asma. Evaluasi ekspresi gen CCL7 dan reseptornya pada cairan Broncoalveolar Lavage (BAL) dilakukan dengan teknik RealTime Polymerase Chain Reaction (PCR). Gen CCL7, CCR1, dan CCR3 pada kelompok high responder menunjukkan tren ekspresi yang lebih rendah daripada kelompok low responder. Evaluasi ekspresi gen juga dilakukan terhadap gen CCL2 dan reseptornya CCR2. Hasil menunjukkan bahwa ekspresi gen CCL2 dan CCR2 pada kelompok high responder lebih rendah daripada kelompok low responder. Variasi nukleotida tunggal promotor gen CCL7 pada MEP berhubungan dengan derajat hipersensitifitas kulit terhadap paparan alergen pencetus reaksi asma. Hal ini diduga berpengaruh terhadap regulasi gen pengkode salah satu reseptor CCL7 yaitu CCR2 dan kemokin lain yaitu CCL2. Hasil studi menunjukkan potensi area promotor gen CCL7 sebagai penanda genetik untuk seleksi MEP sebagai hewan model asma berdasarkan tingkat responsifitas terhadap alergen, yakni high responder dan low responder.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103204
Appears in Collections:DT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020ssm.pdf
  Restricted Access
22.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.