Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103200
Title: Bioeliminasi Kadmium (Cd), Status Kesehatan dan Pertumbuhan Ikan Kakap Putih melalui Penambahan Asam Humat pada Pakan Mengandung Cd dari Kerang Hijau
Authors: Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Yuhana, Munti
Zairin Jr, Muhammad
Sugama, Ketut
Rasidi
Issue Date: 2020
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Ikan kakap putih (Lates calcalifer) mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospektif dikembangkan budidaya untuk meningkatkan produksinya. Peningkatan target produksi akan meningkatkan kebutuhan pakan dan bahan bakunya terutama tepung ikan. Salah satu bahan baku alternatif untuk substitusi tepung ikan dengan memanfaatkan kerang hijau Perna viridis. Pemanfaatan kerang hijau sebagai bahan pakan ikan masih terkendala tingginya kandungan logam-logam beratnya, misalnya kadmium (Cd). Berdasarkan penelitian awal, diketahui kandungan Cd pada daging kerang hijau sebesar 0.08 mg kg-1 > baku mutu Cd pada kekerangan menurut FAO (0.05 mg kg-1), oleh karena itu tidak layak untuk konsumsi manusia. Alternatif pemanfaatannya, kerang hijau tersebut dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ikan kakap putih. Asam humat (AH) dapat ditambahkan ke dalam pakan untuk mereduksi toksisitas dari Cd dan meningkatkan pemanfaatan nutrien pakan. Berdasarkan jenisnya AH terdiri atas asam humat alami (AHA) dan asam humat sintetik (AHS). Pada penelitian ini, AHS memiliki tingkat kemurnian 97% sedangkan AHA sebesar 4.92%. Penambahan AH pada pakan yang mengandung Cd dari kerang hijau memerlukan dosis yang tepat, sehingga diperlukan penelitian yang komprehensif. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peran penambahan AH pada pakan yang mengandung Cd dari kerang hijau terhadap bioeliminasi Cd, status kesehatan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, penelitian pertama bertujuan untuk mengevaluasi dan menentukan dosis penambahan asam humat alami (AHA) pada pakan yang mengandung Cd dari kerang hijau terhadap bioeliminasi Cd, status kesehatan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Percobaan ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan penambahan AHA pada pakan (0, 400, 800, 1200 dan 1600 mg kg-1). Ikan uji berupa benih ikan kakap putih dengan bobot awal (4.33±0.04 g). Pemeliharaan ikan dilakukan selama 70 hari dengan pemberian pakan secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan penambahan AHA dalam pakan ikan secara signifikan mempengaruhi kinerja pertumbuhan yang bersesuaian dengan nilai-nilai kecernaan pakan, retensi protein, dan efisiensi pakan. Kinerja pertumbuhan ikan meningkat seiring dengan peningkatan dosis AHA pada pakan. Kinerja pertumbuhan tertinggi diperoleh pada ikan yang diberi pakan dengan penambahan AHA sebesar 1600 mg kg-1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan AHA pada pakan dapat menurunkan kandungan Cd dalam tubuh ikan, meningkatkan pemanfaatan nutrien pakan sehingga status antioksidan, kinerja pertumbuhan dan efisiensi pakannya meningkat. Simpulan penelitian tahap pertama, penambahan AHA dengan dosis sebesar 1600 mg kg-1 pada pakan mengandung Cd berperan dalam menurunkan Cd, meningkatkan status antioksidan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi dan menentukan dosis optimal penambahan asam humat sintetik (AHS) pada pakan yang mengandung Cd dari kerang hijau terhadap bioeliminasi Cd, status kesehatan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan suplementasi AH sintetis (AHS) pada pakan (0, 800, 1600, dan 2400 mg kg-1). Ikan kakap putih dengan bobot awal 4.19±0.60 g dibudidayakan selama 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan AHS dalam pakan dapat mengurangi akumulasi Cd dalam daging, hati dan ginjal ikan; Cd tidak terdeteksi pada daging ikan yang diberi pakan perlakuan 800, 1600, dan 2400 AHS. Penambahan AHS pada pakan dapat meningkatkan status kesehatan dan kinerja pertumbuhan ikan. Kinerja pertumbuhan ikan, seperti laju pertumbuhan spesifik, retensi protein, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada kelompok ikan yang diberi pakan dengan penambahan AHS pada dosis 1600 mg kg-1 pakan. Sejalan dengan respon pertumbuhan, status kesehatan, status antioksidan, kalsium tulang, dan aktivitas enzim meningkat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penambahan AHS pada dosis sebesar 1600 mg kg-1 merupakan dosis optimal untuk menghilangkan Cd dalam daging, dan untuk meningkatkan status antioksidan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih dengan pemberian pakan yang mengandung Cd. Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dosis AH dari jenis yang berbeda pada pakan mengandung Cd dari kerang hijau terhadap bioeliminasi Cd, status kesehatan dan pertumbuhan ikan kakap putih. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan dosis dari jenis AH yang berbeda pada pakan, AHA (0, 1600, 10000 dan 20000 mg kg-1 dan AHS sebesar 1600 mg kg-1. Benih ikan kakap putih (bobot awal 4.18±0.25 g) dipelihara dengan pemberian pakan uji masing-masing dalam sistem resirkulasi selama 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan penambahan AH dapat mengeliminasi Cd di dalam daging ikan, meningkatkan status kesehatan, kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup dibandingkan ikan kontrol. Berdasarkan sumber AH baik jenis AHA maupun AHS yang ditambahkan, pada dosis yang sama sebesar 1600 mg kg-1 memberikan respons positif terhadap kinerja pertumbuhan, namun pakan dengan penambahan AHS menghasilkan kinerja pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan ikan yang diberi pakan dengan penambahan AHA. Berdasarkan jenisnya AHA yang ditambahkan pada pakan pada dosis > 1600 mg kg-1 menghasilkan respons negatif terhadap kinerja pertumbuhan ikan. Berdasarkan parameter hematologi, enzim oksidatif dan antioksidan menunjukkan penambahan AH dapat menekan toksisitas Cd sehingga meningkatkan status kesehatan ikan, kinerja pertumbuhan dan efisiensi pakannya meningkat. Simpulan penelitian ini, pada dosis yang sama (1600 mg kg-1), AHS lebih efisien dibandingkan AHA dalam hal meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Penambahan AH dari jenis asam humat alami dan sintetik dalam pakan uji dapat meningkatkan status kesehatan dan mengeliminasi Cd di dalam daging ikan. Penambahan AHA pada dosis tinggi pada pakan memberikan respons negatif terhadap status kesehatan, kelangsungan hidup dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Simpulan secara umum kerang hijau yang mengandung Cd dapat digunakan sebagai bahan pakan melalui penambahan asam humat pada pakan ikan kakap putih. Simpulan secara khusus, penambahan asam humat alami dengan dosis sebesar 1600 mg kg-1 dalam pakan mengandung Cd berperan dalam menurunkan Cd, meningkatkan status antioksidan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Penambahan asam humat sintetik dengan dosis sebesar 1600 mg kg-1 dalam pakan merupakan dosis optimal untuk menghilangkan Cd dalam daging, meningkatkan status antioksidan dan kinerja pertumbuhan ikan kakap putih. Pada dosis asam humat yang sama (1600 mg kg-1), AHS lebih efisien dari AHA dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan efisiensi pakan. Penambahan asam humat alami pada dosis tinggi dapat menyebabkan respons negatif sehingga status kesehatan dan pertumbuhan ikan kakap putih menurun.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103200
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020ras.pdf
  Restricted Access
28.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.