Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103012| Title: | Variasi Skala Kontrol Diri pada Mahasiswa Kidal dan Bukan Kidal di Bandung, Indonesia |
| Authors: | Suryoboto, Bambang Rianti, Puji Mardliyah, Zahra Rodliyatam |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Kemampuan untuk mengatur perilaku seseorang ke arah yang lebih tepat disebut sebagai kontrol diri. Namun terdokumentasi bahwa manusia sering gagal mengatur perilaku mereka sedemikian rupa, dan sebagian besar masalah sosial dan pribadi tampaknya secara teoretis melibatkan kontrol diri yang kurang. Kontrol diri ditentukan dengan skor yang tinggi dan rendah. Kontrol diri yang tinggi ditunjukkan dengan penyesuaian diri dan lingkungan yang baik, dan juga memiliki kehidupan emosional yang lebih optimal. Sedangkan kontrol diri yang rendah ditandai dengan sejumlah nilai yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan, baik dalam pekerjaan sekolah, kehidupan sosial, maupun dalam adaptasi pribadi. Kemampuan untuk melakukan kontrol diri dianggap sebagai aspek kritis dari perilaku manusia yang penting untuk pencapaian tujuan dan keberhasilan tugas, serta dalam organisasi umum kehidupan seseorang. Kontrol diri merupakan bagian dari kemampuan kognitif yang diatur oleh fungsi otak manusia. Manifestasi lateralisasi fungsi otak manusia adalah preferensi tangan, yaitu kebiasaan penggunaan salah satu tangan pada berbagai aktivitas sehari-hari. Penggunaan tangan kiri dalam sebagian besar kegiatan sehari-hari yang dikenal sebagai kidal, sebaliknya jika tangan kanan yang lebih banyak digunakan disebut bukan kidal. Kidal memiliki frekuensi yang rendah pada setiap populasi daripada bukan kidal, sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan bukan kidal. Adaptasi ini mengurangi kemungkinan orang kidal melakukan tugas menggunakan tangan kiri. Berbeda dengan bukan kidal yang tidak memiliki kendala pada situasi tersebut. Kemampuan presisi tangan menggunakan alat pemindah pasak (dalam satuan detik) digunakan untuk menentukan kontrol diri pada kidal maupun bukan kidal dan kontrol diri ditentukan oleh skala kontrol diri (SCS). Kami berhipotesis bahwa kontrol diri dipengaruhi oleh preferensi tangan seseorang, dan kontrol diri yang tinggi berasosiasi dengan waktu yang lebih cepat dalam menyelesaikan tugas presisi tangan. Di sini, kami mengambil sampel 372 individu dengan rentang usia 17 hingga 30 tahun di Bandung, Jawa Barat, salah satu kota industri di Indonesia, untuk menentukan hubungan kontrol diri dan preferensi juga performa tangan mereka. Hasil menunjukkan bahwa kidal memiliki kontrol diri yang lebih rendah daripada tangan kanan, menunjukkan bahwa kidal sering memiliki interaksi yang tidak nyaman dengan lingkungan yang tidak pas. Selain itu, tugas presisi tangan mempengaruhi kontrol diri yang tinggi, yang terjadi pada pria kidal. Dapat dikatakan bahwa pria kidal memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, stabil secara emosional, dan tidak impulsif dalam melakukan tugas presisi tangan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103012 |
| Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2020zrm.pdf Restricted Access | 13.32 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.