Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102931
Title: Karakteristik Genetik Kelelawar (Microchiroptera) dan Pendekatan Konservasi di Sukabumi dan Sentul Jawa Barat
Authors: Duryadi, Solihin
Sunkar, Arzyana
Afifah, Ismayati
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Kelelawar merupakan salah satu hewan yang sebagian besar berhabitat di gua. Kelelawar berperan sebagai penyeimbang dalam proses ekologi seperti pada penyebaran benih, penyerbukan, dan penyeimbang populasi serangga. Keberadaan kelelawar di dalam gua dapat berperan sebagai kunci penyedia energi ekosistem (key factor in cycle energy) bagi organisme yang ada di dalam gua. Oleh sebab itu, apabila ekosistem gua tidak dikelola dengan baik, dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, baik ekosistem yang ada di dalam gua maupun ekosistem yang ada di luar gua. Gua di kawasan Sukabumi dan Sentul Jawa Barat merupakan tempat tinggal bagi komunitas kelelawar. COI (Cytochrome c Oxidase I) merupakan gen mitokondria digunakan untuk membantu konstruksi dari pohon filogeni yang dapat bertindak sebagai gen marker. COI memiliki keakuratan dalam mengidentifikasi spesies dan biasanya digunakan sebagai “DNA Barcoding”. Informasi mengenai karakteristik genetik berdasarkan DNA mitokondria pada kelelawar di Sukabumi dan Sentul Jawa Barat belum banyak dilaporkan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keragaman genetik kelelawar berdasarkan DNA Mitokondria dengan penanda Cytochrome Oxidase 1 (COI) sebagai DNA Barcoding serta mengetahui pola pengelolaan gua. DNA diekstraksi dari darah kelelawar. Isolasi DNA total dilakukan menggunakan Kit Dneasy® Blood and Tissue Kit cat no 69504 (50) berdasarkan prosedur Spin-Column Protocol (Qiagen 2003) dengan modifikasi. Proses replikasi DNA melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan bahan kit PCR dan dNTP. Data hasil sekuensing baik forward maupun reverse disejajarkan (alignment) menggunakan software MEGA (Molecular Evolutionary Genetics Analysis) versi 7.0 (Kumar et al. 2016). Pengumpulan data pengelolaan gua menggunakan pendekatan studi observasi dan literatur (pustaka). Hasil identifikasi secara morfologi diketahui bahwa spesies yang berasal dari Sukabumi merupakan spesies Chaerephon plicatus, sedangkan spesies yang ditemukan di Sentul merupakan spesies Hipposideros larvatus dan Rhinolophus affinis. Berdasarkan Barcode DNA menunjukkan populasi Sukabumi merupakan spesies Chaerephon plicatus dengan nilai identitas genetik sebesar 97.08%, sedangkan populasi Sentul menunjukkan perbedaan secara genetik dengan spesies Hipposideros larvatus dengan nilai identitas genetik sebesar 94.85%. Kawasan Gua Lalay Sukabumi dan Gua Agung Garunggang merupakan kawasan obyek wisata yang membutuhkan pengelolaan gua yang tepat agar dapat menjaga kelestarian ekosistem yang ada di dalam maupun ekosistem luar gua (khusus nya kelelawar).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102931
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020iaf.pdf
  Restricted Access
12.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.