Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102888
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo-
dc.contributor.advisorAhyar, Ismail-
dc.contributor.authorDarkono-
dc.date.accessioned2020-03-16T07:07:36Z-
dc.date.available2020-03-16T07:07:36Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102888-
dc.description.abstractInvestasi berbasis lahan pada lanskap Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dalam 20 tahun terakhir meningkat dengan tajam. Kondisi ini mempengaruhi kondisi dinamika lanskap dan kondisi iklim. Dinamika lanskap yang terjadi dapat diketahui dengan analisis spasial dan temporal dengan mengkalkulasi tingkat tekanan manusia terhadap tutupan lahan. Tingkat dinamika lanskap dan perubahan iklim yang terjadi merupakan konsekuensi dari program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat, secara periodik diukur oleh pemerintah dengan menggunakan pendekatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kajian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perubahan spasial dan waktu (spatio-temporal) penggunaan lahan dan tutupan lahan pada lanskap Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara sejak 1990 hingga 2018 kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat, untuk mengetahui kondisi temperatur udara karena dinamika lanskap yang terjadi, untuk mengetahui hubungan perluasan kebun Kelapa Sawit dengan tingkat kesejahteraan masyarakat akibat dinamika lanskap Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, dan untuk mengetahui hubungan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan kejadian deforestasi sejak 1990 hingga 2018. Penelitian ini dilakukan dengan analisis spasial untuk menghasilkan indeks dinamika lanskap (Change Index – CI), dan menggunakan metode regresi sederhana untuk menghasilkan tingkat kesejahteraan yang dipengaruhi dinamika lanskap, perluasan kebun Kelapa Sawit terhadap tingkat kesejahteraan, dan tingkat deforestasi terhadap tingkat kesejahteraan. Hasil penelitian mencerminkan bahwa setiap peningkatan CI sebesar 1% maka akan meningkatkan IPM sebesar 0,086%, sehingga persamaan yang diperoleh adalah IPM = 60,103 + 0,086 Luas CI. Dari persamaan ini dapat dipahami bahwa dinamika lanskap yang terjadi belum mampu meningkatkan IPM pada tingkat kecamatan dari kategori IPM sedang ke IPM tinggi. Analisis perubahan suhu lanskap menunjukkan terdapat kenaikan temperatur udara 1,27oC selama kurun 33 tahun atau sejak 1985 hingga 2018, sebelum dan setelah investasi berbasis lahan dilakukan secara massif. Tingkat kesejahteraan masyarakat akibat perluasan kebun Kelapa Sawit menunjukkan bahwa setiap kenaikan luas kebun sebesar 1% maka akan meningkatkan IPM sebesar 0,020%. Persamaan yang dihasilkan adalah IPM = 61,915+0,020 Luas Kebun. Dari persamaan ini dapat disimpukan bahwa perluasan kebun Kelapa Sawit yang terjadi tidak dapat meningkatkan IPM dari kategori IPM sedang ke IPM tinggi. Tingkat kesejahteraan masyarakat akibat deforestasi menunjukkan hasil yang berlawanan, yaitu tingkat deforestasi tidak memiliki korelasi dengan kondisi IPM.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcWelfareid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcKalimantan Baratid
dc.titleDinamika Lanskap Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordChange Indexid
dc.subject.keyworddeforestasiid
dc.subject.keywordiklimid
dc.subject.keywordinvestasi berbasis lahanid
dc.subject.keywordkelapa sawitid
dc.subject.keywordspasialid
dc.subject.keywordkesejahteraanid
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020dar.pdf
  Restricted Access
55.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.