Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102791
Title: Adaptasi Fisiologi dan Tanggap Morfologi Akar Galur Inbrida (RIl-F8) Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Toleran Kondisi P Rendah
Authors: Sopandie, Didy
Wirnas, Desta
Mandasari, Putri Andini
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Sorgum menempati urutan ke 5 sebagai pangan dunia setelah gandum, beras, jagung dan barley. Sorgum mempunyai adaptasi agroekologi yang luas sehingga dapat mendukung pengembangan sorgum di Indonesia yang dilakukan pada lahan sub-optimal terutama defisiensi P. P merupakan unsur makro yang berperan sangat penting yaitu keterlibatannya dalam penyimpanan dan transfer energi seperti ATP dan ADP. Pada kondisi tercekam seperti P tanah rendah tanaman mengalami perubahan fisiologi dan morfologi sebagai bentuk adaptasi. Berdasarkan hal tersebut pemahaman aspek fisiologi dan morfologi tanaman menjadi penting sebagai dasar strategi pengelolaan tanaman pada lahan defisiensi P. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi adaptasi fisiologi dari galur-galur inbrida sorgum pada kondisi P rendah. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) memperoleh tingkat efisiensi penyerapan dan penggunaan P galur inbrida sorgum (RIL-F8) pada kondisi P rendah dan P cukup, 2) mendapatkan tanggap morfologi akar galur inbrida sorgum (RIL-F8) kondisi P rendah dan P cukup. Percobaan ini dilakukan dalam 2 cara yaitu percobaan lapang dan percobaan pot. Percobaan lapang untuk adaptasi fisiologi galur inbrida sorgum pada kondisi P rendah dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai Februari 2019. Percobaan dilakukan dengan mengamati karakter-karakter pertumbuhan, fisiologi dan produksi pada kondisi P cukup dan P rendah. Percobaan pot untuk tanggap morfologi akar dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2019. Percobaan dilakukan dengan mengamati karakter-karakter morfologi akar dan biomassa yang dihasilkan. Dua percobaan tersebut dilakukan di Kebun Percobaan Pendidikan Cikabayan IPB Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi P rendah galur-galur toleran memiliki sistem perakaran yang baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh karakter morfologi akar seperti panjang akar terpanjang, volume akar, diameter akar dan jumlah akar proteoid yang lebih tinggi dibandingkan galur-galur peka sehingga kemampuan penyerapan hara meningkat. Selain itu galur toleran memiliki efisiensi penggunaan P dan stay green yang tinggi. Galur toleran B-69/N 286-6 memiliki efisiensi penggunaan P lebih tinggi dibandingkan galur lainnya namun laju serapan spesifiknya rendah. Galur peka B-69/N 110-6 memiliki efisiensi penggunaan P rendah namun laju serapan spesifiknya lebih tinggi dibandingkan galur lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa genotipe yang berbeda pada spesies yang sama mempunyai mekanisme adaptasi yang berbeda. Hal ini diduga karena adanya rekombinasi sifat dari kedua tetua yaitu Numbu sebagai varietas toleran dan B-69 sebagai genotipe peka. Galur toleran pada kondisi P rendah terkait dengan karakter fisiologi seperti tingginya nilai kehijauan daun (SPAD), stay green dan laju pengisian biji. Galur toleran B-69/N 286-6 dan B-69/N 104-7 memiliki stay green dan kehijauan daun lebih tinggi dibandingkan galur peka. Karakter stay green dan kehijauan berkorelasi positif dengan pembentukan biomassa. Biomassa yang tinggi mendukung tingginya laju pengisian biji sehingga bobot biji per malai lebih tinggi dibanding galur peka. Kata kunci: toleran P rendah, efisiensi penggunan P, laju serapan spesifik, stay green, morfologi akar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102791
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020pam.pdf
  Restricted Access
18.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.