Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102780
Title: Regenerasi, Keragaman dan Ketahanan Propagul Klonal Anggrek Phalaenopsis Hibrida terhadap Infeksi Dickeya dadantii
Authors: Purwito, Agus
Sukma, Dewi
Mira Humaira, Mira
Issue Date: 2020
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Anggrek Phalaenopsis merupakan tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki keragaman baik dalam warna, bentuk bunga maupun karakteristik lainnya yang unik, oleh karena itu banyak orang yang ingin mengusahakannya, sehingga penyediaan bibit menjadi faktor penting dalam agribisnis anggrek. Kelemahan perbanyakan anggrek secara konvensional adalah membutuhkan waktu yang lama. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bibit secara cepat, banyak dan seragam adalah melalui kultur jaringan. Salah satu kelemahan propagasi klonal in vitro adalah kemungkinan adanya variasi somaklonal. Disisi pemuliaan tanaman, variasi somaklonal berguna untuk mendapatkan keragaman genetik baru yang belum ada sebelumnya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan protokol propagasi klonal anggrek Phalaenopsis dan mengidentifikasi adanya variasi somaklonal pada planlet yang dihasilkan. Penelitian ini terbagi menjadi 2 percobaan: (1) multiplikasi tunas anggrek Phalaenopsis pada media perlakuan BAP dan analisis keragaman genetik planlet klonal dengan marka SNAP pada Phalaenopsis „Salbellina-IPB‟ no 1102- 44 hasil multiplikasi dan (2) evaluasi respon ketahanan propagul klonal anggrek terhadap bakteri dickeya dadantii. Percobaan pertama bertujuan untuk mengevaluasi respon beberapa genotipe anggrek Phalaenopsis terhadap konsentrasi BAP dalam multiplikasi anggrek Phalaenopsis in vitro dan analisis keragaman planlet klonal anggrek Phal. „Salbellina-IPB‟ no 1102-44 dengan marka SNAP. Terdapat satu populasi anggrek hibrida multigenotipe yaitu, Phal. amabilis x KHM 421 dan dua genotipe hibrida Phalaenopsis „Salbellina-IPB‟ yaitu Phalaenopsis „Salbellina-IPB‟ no 1102-38 dan Phalaenopsis „Salbellina-IPB‟ no 1102-44 yang diuji dalam penelitian ini. Perlakuan zat pengatur tumbuh BAP yang digunakan yaitu 0 μM, 11.09 μM, 22.19 μM, 33.29 μM dan 44.39 μM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media terbaik untuk jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak adalah pada perlakuan 22.19 μM BAP pada ketiga anggrek hibrida Phalaenopsis. Media terbaik untuk pertumbuhan akar adalah pada 0 μM BAP pada populasi Phal. amabilis x KHM 421, sedangkan untuk pertambahan jumlah PLBs adalah pada media dengan penambahan 11.09 μM BAP dan hanya pada populasi Phal. amabilis x KHM 421. Hasil analisis molekuler dengan marka SNAP berdasarkan 11 lokus Pto pada planlet klonal Phal. „Salbellina-IPB‟ no 1102-44 menunjukkan adanya keragaman sebesar 18.8%. Keragaman ditemukan pada planlet klonal dari perlakuan 22.19 μM dan 44.39 μM BAP. Keragaman ini diduga berasal dari variasi somaklonal terlihat dengan adanya penambahan BAP dengan beberapa tingkatan. Keragaman dapat diidentifikasi karena perubahan alel pada beberapa planlet di lokus-lokus tertentu. Percobaan kedua bertujuan untuk mengevaluasi respon ketahanan Phalaenopsis „Salbellina-IPB‟ no 1102-44 menggunakan metode leaf disk v terhadap bakteri Dickeya dadantii. Terdapat lima kriteria ketahanan yaitu tahan, agak tahan, rentan, agak rentan dan sangat rentan berdasarkan pengamatan pada 24 jam setelah inokulasi. Terdapat tiga tanaman yang tahan, dimana dua aksesi yang tahan berasal dari perlakuan media 22.19 μM (T2-15 dan T2-17), sementara satu aksesi lainnya yang tahan berasal dari perlakuan media 44.39 μM (T4-23).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102780
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020mhu.pdf
  Restricted Access
24.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.