Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102774
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGiyanto-
dc.contributor.advisorAsmira, Damayanti Tri-
dc.contributor.authorPurnamawati, Iis-
dc.date.accessioned2020-03-10T01:42:47Z-
dc.date.available2020-03-10T01:42:47Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102774-
dc.description.abstractCucumber mosaic virus (CMV) merupakan patogen penting pada tanaman Cucurbitaceae, termasuk melon dan menyebabkan kehilangan hasil secara ekonomi. Penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus sulit untuk dikendalikan. Salah satu upaya untuk mengurangi infeksi virus pada tanaman adalah melalui perbaikan kesehatan tanaman menggunakan bakteri probiotik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi isolat bakteri Bacillus cereus (BC), Chromobacterium haemolyticum (CH), Ralstonia pickettii (RP), dan Pseudomonas flourescens (PF) dalam mengendalikan CMV pada tanaman melon. Pengujian pengaruh aplikasi bakteri probiotik terhadap vigor benih dan pertumbuhan kecambah melon dilakukan melalui perendaman benih dan kemudian penyemaian yang dilakukan di laboratorium. Peubah pengamatan yang diamati meliputi daya berkecambah, indeks vigor, tinggi kecambah, panjang akar, bobot basah kecambah, dan bobot kering kecambah. Efikasi bakteri dalam mengendalikan CMV dilakukan melalui perendaman benih dan penyemprotan tanaman dengan suspensi bakteri sebelum inokulasi CMV dalam pengujian di rumah kaca. Peubah yang diamati yaitu masa inkubasi, insidensi penyakit, keparahan penyakit, titer virus, dan tingkat hambatan relatif virus. Peubah lain yang diamati adalah aktivitas enzim peroksidase dan peubah agronomi. Perlakuan bakteri BC menunjukkan potensi terbaik dalam meningkatkan vigor dan pertumbuhan kecambah melon. Perlakuan bakteri BC nyata meningkatkan daya berkecambah jika dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan bakteri tersebut juga dapat meningkatkan panjang akar dan bobot basah kecambah. Masa inkubasi menjadi lebih lama pada tanaman melon yang diberi perlakuan bakteri BC. Seluruh perlakuan bakteri tidak berpengaruh nyata dalam menurunkan insidensi penyakit, namun secara nyata menurunkan keparahan penyakit serta titer virus pada tanaman melon dibandingkan dengan tanaman melon kontrol yang hanya diinokulasi CMV. Aktivitas enzim peroksidase tanaman perlakuan meningkat setelah tanaman diinokulasi CMV. Peningkatan aktivitas peroksidase paling tinggi dan penekanan keparahan penyakit paling besar ditunjukkan oleh perlakuan bakteri RP dan PF. Bakteri BC berpengaruh nyata dapat meningkatkan tinggi tanaman melon dan tidak menurunkan jumlah daun. Infeksi CMV dapat memperpanjang waktu munculnya bunga pertama. Jumlah bunga meningkat pada tanaman yang diberi perlakuan bakteri CH jika dibandingkan dengan tanaman sehat (KSe). Sementara itu, semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap jumlah buah. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa bakteri probiotik berpotensi sebagai salah satu alternatif pengendalian CMV yang alami, efektif, dan ramah lingkungan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhythopatologyid
dc.subject.ddcBacteriaid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePotensi Bakteri Probiotik untuk Pengendalian Cucumber mosaic virus (CMV) pada Melon (Cucumis melo L.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcucurbitaceaeid
dc.subject.keywordinduksi ketahanan sistemikid
dc.subject.keywordkeparahan penyakitid
dc.subject.keywordmosaikid
dc.subject.keywordperoksidaseid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020ipu1.pdf
  Restricted Access
15.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.