Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102575
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma-
dc.contributor.authorYulianti, Ninda Fitri-
dc.date.accessioned2020-03-03T02:31:37Z-
dc.date.available2020-03-03T02:31:37Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102575-
dc.description.abstractCimulang merupakan desa yang didominasi oleh penggunaan lahan kelapa sawit. Desa ini memiliki luas sekitar 343 ha dengan 300 ha merupakan HGU PTPN VIII. Pertanian menjadi sektor andalan bagi masyarakat setempat karena sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani atau buruh tani. Akan tetapi, dalam prakteknya petani mengolah lahan secara berlebihan tanpa tindakan konservasi tanah dan air sehingga kualitas fisik tanah menurun seperti rusaknya struktur dan agregat tanah, menurunnya ruang pori dan kadar bahan organik tanah, serta meningkatnya kerapatan isi. Hal ini mengakibatkan kemampuan tanah dalam meresapkan dan menyimpan air menjadi tidak optimal. Apabila kemampuan tanah dalam menyimpan air berkurang maka kebutuhan air tanaman tidak tercukupi dengan baik sehingga produktivitas tanaman tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan tanah dalam meresapkan air melalui pengukuran lapang, yaitu nilai infiltrasi dan konduktivitas hidrolik tanah pada penggunaan lahan kebun kelapa sawit, hutan jati dan tegalan di Desa Cimulang. Pengukuran nilai infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer dan konduktivitas hidrolik tanah menggunakan alat permeameter dengan metode Invers Auger Hole. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas infiltrasi secara berurutan dari yang terbesar terdapat pada hutan jati sebesar 24.10 cm jam-1 masuk dalam kelas cepat diikuti oleh kebun kelapa sawit dan tegalan, masing-masing sebesar 13.83 cm jam-1 dan 10.03 cm jam-1 masuk dalam kelas infiltrasi cepat dan agak cepat. Nilai konduktivitas hidrolik terbesar terdapat pada hutan jati pada kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm sebesar 2.31 cm jam-1 dan 2.98 cm jam-1 masuk ke dalam kelas sedang, kemudian diikuti oleh lahan tegalan, yaitu 2.02 cm jam-1 dan 1.41 cm jam-1 tergolong ke dalam kelas sedang dan agak lambat, sedangkan lahan kebun kelapa sawit memiliki nilai konduktivitas hidrolik paling rendah, yaitu 1.74 cm jam-1 dan 2.12 cm jam-1 dengan kelas agak lambat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Kapasitas Infiltrasi dan Konduktivitas Hidrolik Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkapasitas infiltrasiid
dc.subject.keywordkonduktivitas hidrolikid
dc.subject.keywordsifat fisik tanahid
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A20nfy.pdf
  Restricted Access
15.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.