Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102160
Title: Analisis Dukungan Sosial, Interaksi Ibu-Anak dan Kesejahteraan Subjektif Remaja Pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja
Authors: Sunarti, Euis
Krisnatuti, Diah
Wijayanti, Retno
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Anak adalah tunas yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Menurut UU Perlindungan Anak No 35 tahun 2014 perubahan atas UU No 23 tahun 2003 menyebutkan bahwa usia anak adalah 0-18 tahun, termasuk didalamnya usia remaja akan tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, psikologis dan spiritual akan menjadi seorang dewasa yang bisa berperan untuk lingkungan masyarakat dan pembangunan bangsa. Kualitas, kebahagiaan dan kepuasan hidup yang dirasakan anak ditunjukkan dengan kesejahteraan subjektif anak. Kehidupan anak tidak bisa terlepas dari keluarga dan lingkungan sosial tempat anak tumbuh dan berkembang. Interaksi ibu-anak mempunyai peran penting dalam pembentukan kualitas anak. Begitupun dengan dukungan yang didapatkan dari lingkungan sosialnya, baik dari keluarga, teman dan lingkungan sekolahnya. Bentuk dukungan sosial bisa berupa materi, informasi, perhatian, motivasi dan interaksi positif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga dan remaja, dukungan sosial, interaksi ibu-anak terhadap kesejahteraan subjektif remaja dengan kondisi ayah dan ibu bekerja (dual earner family). Desain penelitian menggunakan cross-sectional study, pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan Kota Depok merupakan kota penyangga ibukota yang sudah mengusung program Kota Layak Anak sebagai program andalan. Responden dalam penelitian ini adalah anak dari keluarga utuh, dengan ayah dan ibu bekerja, baik secara formal maupun informal yang tinggal di Kecamatan Sukmajaya. Pengambilan data responden dilakukan di SMP dan SMA yang berada di wilayah Kelurahan Abadijaya dan Mekarjaya. Teknik penarikan responden dilakukan secara disproportional stratified random sampling berjumlah sebanyak 120 anak terdiri dari 61 laki-laki dan 59 perempuan dengan rata-rata usia 12-18 tahun. Data penelitian dikumpulkan melalui self-report menggunakan kuesioner meliputi kuesioner dukungan sosial, interaksi ibu-anak dan kesejahteraan subjektif anak. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata ayah berusia 47.11 tahun dan ibu 43.96 tahun. Lama pendidikan ayah dan ibu 14 tahun atau setingkat dengan sarjana. Rata-rata pendapatan perkapita keluarga Rp 1.590.395. Keluarga responden termasuk keluarga kecil dengan 4 anggota keluarga. Rata-rata usia anak laki-laki 16 tahun, anak perempuan 13 tahun. Responden paling banyak merupakan anak sulung dengan paling banyak memiliki 2 orang saudara kandung. Hampir sebagian besar remaja (71.7%) mendapat dukungan sosial berkategori sedang. Dimensi dukungan interaksi sosial mempunyai capaian indeks tertinggi, sedangkan dimensi dukungan harga diri memiliki capaian terendah. Hasil capaian interaksi ibu-anak termasuk kategori sedang dan tidak ada responden yang mempunyai indeks kategori tinggi. Lebih dari separoh remaja (53.3%) memiliki kesejahteraan subjektif tinggi. Dimensi fungsi teman memiliki indeks paling tinggi diantara dimensi kesejahteraan subjektif lainnya. Analisis uji beda menunjukkan terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan pada variabel dukungan sosial dimensi instrumental (p-value= 0.045) dengan capaian anak perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki. Sementara pada variabel interaksi ibu-anak dan kesejahteraan subjektif tidak ada perbedaan nyata antara anak laki-laki dan perempuan. Pada analisis uji korelasi, dukungan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapita, berhubungan negatif dengan usia anak dan interaksi ibu-anak. Interaksi ibu-anak mempunyai hubungan positif dengan usia anak dan lama pendidikan ayah, berhubungan negatif dengan pendapatan perkapita dan urutan kelahiran anak. Dukungan sosial yang diterima anak dari keluarga, teman dan lingkungan sekolah, berhubungan dengan kesejahteraan subjektifnya. Hasil uji PLS menunjukkan dukungan sosial dan interaksi ibu anak mempunyai pengaruh langsung positif terhadap kesejahteraan subjektif remaja. Hal ini mempunyai makna bahwa semakin besar dukungan sosial yang diterima anak dan mempunyai pola interaksi yang baik dengan ibu maka anak semakin bahagia. Berdasarkan hasil penelitian, dukungan sosial dan interaksi ibu-anak merupakan faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan subjektif remaja. Keluarga sebagai lingkungan terdekat mempunyai peran utama dalam memberikan ketrampilan pada anak untuk dapat memilih informasi dan teman yang baik. Bina Keluarga Remaja yang ada di masyarakat diharapkan berfungsi meningkatkan kualitas interaksi ibu-anak dalam pengasuhan. Intervensi Pemerintah sangat dibutuhkan dalam kebijakan-kebijakan yang mengarustuamakan keluarga, sehingga peningkatan kualitas keluarga menjadi bagian indikator keberhasilan pembangunan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102160
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019rwi.pdf
  Restricted Access
21.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.