Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Memengaruhi Petani Ubi Kayu Mengajukan Kredit Usaha Rakyat (Studi Kasus: Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Lampung).

Abstract

Lampung). Dibimbing oleh NIA KURNIAWATI HIDAYAT. Modal merupakan salah satu permasalahan petani ubi kayu dalam usahataninya. Desa Tanjung Rejo merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi ubi kayu namun terbatas modal dalam pengembangan usahataninya. Sebagian petani ubi kayu memilih menggunakan kredit dalam usahataninya yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro melalui BRI Unit Kecamatan Negeri Agung. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi mekanisme penyaluran KUR terhadap petani ubi kayu, menganalisis faktorfaktor yang memengaruhi petani mengajukan KUR, dan menganalisis perbandingan pendapatan petani yang menggunakan KUR dan yang tidak menggunakan KUR. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi logistik biner, analisis pendapatan dan uji-t. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk memperoleh KUR petani harus mengajukan syarat permohonan kredit kepada pihak bank dan petani harus melewati delapan tahapan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh pihak BRI Unit. Kendala sebagian petani ubi kayu dalam mengajukan KUR yaitu petani tidak memiliki agunan atau jaminan. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam mengajukan KUR yaitu usia dan pendapatan. Petani yang berusia muda lebih berpeluang dalam mengajukan KUR. Petani dengan pendapatan tinggi dan pendapatan rendah memiliki peluang yang sama dalam mengajukan KUR. Hasil pendapatan petani ubi kayu yang menggunakan KUR lebih besar dari pendapatan petani yang tidak menggunakan KUR.