Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102106
Title: Penambangan Batu Gamping dan Resiliensi Ekonomi Petani di Kawasan Karst Tuban.
Authors: Putri, Eka Intan Kumala
Khoiriyah, Fikayatul
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Karst merupakan bentang alam unik, yang didalamnya terdapat berbagai pola pemanfaatan. Kawasan karst Tuban Tambang dengan tipe galian C atau open mining ini membuka permukaan karst untuk diambil sumberdaya batu kapur sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen yang menimbulkan eksternalitas negatif bagi masyarakat. Perubahan pemanfaatan karst dari pertanian ke pertambangan menyebabkan kerentanan bagi rumahtangga petani akibat stressor dari sektor pertambangan yang mengharuskan masyarakat untuk mencari alternatif penghidupan lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) dampak perubahan penggunaan kawasan karst menjadi kawasan tambang terhadap masyarakat; (2) kerentanan rumah tangga terhadap perubahan yang terjadi; dan (3) mengidentifikasi tingkat resiliensi ekonomi masyarakat dan faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di Desa Pongpongan dan Desa Karanglo dengan sampel masing-masing 54 RTP dan 28 RTP yang dianalisis dengan menggunakan metode: analisis deskriptif; LVI; change in productivity; loss of earnings; dan analisis regresi linier berganda. Hasil peneiltian menunjukkan ratarata penurunan produktivitas di Desa Pongpongan sebesar 2.292 kg/ha, dan di Desa Karanglo sebesar 1.762 kg/ha. Nilai produksi di Desa Pongpongan turun sebesar Rp. 11.440.000/tahun sedangkan di Desa Karanglo Rp. 9.375.000/tahun. Nilai total kehilangan penghasilan di Desa Pongpongan untuk sektor farm adalah Rp. 243.400.000 dan sektor non-farm sebesar Rp. 28.800.000, sedangkan di Desa Karanglo untuk sektor farm adalah Rp. 178.990.000. Nilai LVI RTP di Desa Pongpongan sebesar 0,49, sedangkan di Desa Karanglo sebesar 0,50. Kedua desa berada pada kategori rentan. Nilai LRI untuk Desa Pongpongan sebesar 33,82 sedangkan Desa Karanglo sebesar 32,5. Kedua desa memiliki kemampuan resiliensi rendah. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tindakan resiliensi adalah variabel dummy pekerjaan sampingan, dummy jaringan sosial, dan dummy jenis kelamin.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102106
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File SizeFormat 
H19fkh.pdf
  Restricted Access
31.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.