Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101953Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Sondita, M Fedi A | - |
| dc.contributor.advisor | Wiryawan, Budy | - |
| dc.contributor.author | Ichsan, Muhammad | - |
| dc.date.accessioned | 2020-02-12T07:46:22Z | - |
| dc.date.available | 2020-02-12T07:46:22Z | - |
| dc.date.issued | 2019 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101953 | - |
| dc.description.abstract | Perilaku nelayan adalah salah satu faktor penentu keberlanjutan perikanan. Pada perikanan pukat cincin, banyak tertangkapnya ikan-ikan berukuran kecil merupakan sebuah isu penting bagi pihak yang peduli terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan. Isu tersebut dapat diselesaikan dengan menetapkan spesifikasi alat penangkapan ikan dan ukuran ikan layak tangkap. Meskipun peraturan ukuran mata jaring sudah dipatuhi, ikan yang tertangkap belum tentu masuk kategori layak tangkap. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat pengetahuan dan sikap nelayan pukat cincin terhadap tata nilai perikanan berkelanjutan sebagaimana tertulis pada Code of Counduct for Responsible Fisheries (CCRF). Penelitian ini menerapkan pengambilan sampel nelayan dengan metode acak, pengukuran panjang ikan, dan penilaian skor dengan skala Likert dan Guttman, serta penyusunan tipologi nelayan. Dalam hal tata nilai, pengetahuan kelompok nelayan berpendidikan menengah lebih baik dari nelayan berpendidikan lebih rendah (yaitu, lulus Sekolah Dasar (SD) dan non pendidikan), namun sikap kelompok nelayan tidak lulus SD tidak kalah dari kelompok berpendidikan. Nelayan Anak Buah Kapal (ABK) dan nelayan pemilik/nakhoda di Kampung Cambaya, memiliki tingkat pengetahuan yang tidak jauh berbeda, namun tingkat persepsi nelayan ABK lebih baik dari pemilik/nahkoda. Sementara itu, nelayan di Kampung Soreang, pengetahuan dan persepsi dari nelayan ABK dan nahkoda terhadap konsep perikanan berkelanjutan lebih tinggi dari nelayan pemilik. Sebagian besar nelayan pukat cincin di lokasi penelitian tidak mengetahui beberapa aspek konsep perikanan berkelanjutan dan sebagian besar memberikan sikap menolak terhadap beberapa aspek dari konsep tersebut. Memperhatikan hal tersebut, program penyuluhan harus dirancang untuk membuat nelayan pukat cincin memiliki wawasan tentang pentingnya keutuhan siklus hidup ikan yang menjadi sasaran mereka. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Fisheries resources | id |
| dc.subject.ddc | Sustainable fisheries | id |
| dc.subject.ddc | 2019 | id |
| dc.subject.ddc | Sulawesi Selatan | id |
| dc.title | Pengetahuan dan Persepsi Nelayan Pukat Cincin di Pangkalan Pendaratan Ikan Takalar tentang Konsep Perikanan yang Berkelanjutan | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | CCRF | id |
| dc.subject.keyword | layak tangkap | id |
| dc.subject.keyword | persepsi nelayan | id |
| dc.subject.keyword | pukat cincin | id |
| dc.subject.keyword | PPI Beba | id |
| Appears in Collections: | UT - Fisheries Resource Utilization | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| C19mic.pdf Restricted Access | 16.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.